Rapid Test Pernah Dilakukan Korsel
Jauh sebelum pemerintah Indonesia melakukan rapid test dalam penanganan pandemi virus covid-19, negara lainpun pernah melakukan hal serupa. Contohnya Korea Selatan (Korsel).
Sebelum Italia dan Iran saat ini menjadi negara yang paling parah terdampak wabah penyebaran virus corona, Korea Selatan adalah negara paling parah pertama di luar China.
Namun otoritas tertinggi Negeri Gingseng tersebut enggan menerapkan lockdown dengan alasan tidak sejalan dengan kehidupan sosial masyarakatnya yang tidak ingin dikekang dan lebih mengutamakan kehidupan bebas.
Nah, guna menghindari penerapan lockdown itu, akhirnya pihak Korea Selatan memutuskan untuk berkonsentrasi pada pengujian dalam skala besar untuk mengidentifikasi titik infeksi, dan mendorong warganya agar menerapkan social distancing.
Dilansir Kompas.com, Korsel melakukan sekitar 15.000 tes sehari dengan gratis bagi warganya. Sejauh ini hampir 300.000 tes telah dilakukan. Disamping itu, Negeri K-Pop ini juga menyiapkan sekitar 50 pusat pengujian drive-thru untuk meminimalisir kontak antara pasien potensial dan staf medis.
Hasilnya, mereka sukses menekan jumlah kasus. Bahkan, jumlah kasus saat ini lebih rendah dibandingkan Spanyol, Jerman, Amerika Serikat, dan Perancis.
Nah, berkaca pada keberhasilan Korea Selatan dengan sistem test massal atau rapid test, penulis berharap hal serupa juga bisa dilakukan pemerintah Indonesia. Agar masyarakat tanah air tidak terus dihantui rasa khawatir terus menerus.
Seperti halnya Korea Selatan, jumlah kasus yang saat ini kecenderungannya terus meningkat, semoga dengan telah diberlakukannya rapid test, perlahan angka kasus positif virus corona ini terus menurun.Â
Hingga akhirnya penerapan lockdown yang dikhawatirkan banyak pihak ini tidak sampai terjadi. Dan out put- nya adalah kehidupan segala aspek di tanah air kembali normal. Semoga!
Salam