Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Soleimani dan Reynhard Sinaga, Dua Populer Beda Kasta

9 Januari 2020   11:03 Diperbarui: 9 Januari 2020   11:23 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Soleimani-Newyork times, Reynhard-BBC- Diedit oleh: Elang Salamina

PADA awal tahun ini ada dua peristiwa yang cukup menggemparkan dunia. Pertama adalah peristiwa meningalnya Jendral besar Iran, Qasseem Soleimani akibat dibunuh oleh tentara Amerika Serikat. Sedangkan yang kedua adalah terkuaknya perilaku bejat warga Negara Indonesia, Reynhard Sinaga, yang tinggal di Machester, Inggris.

Nama Soleimani langsung menjadi pusat perhatian dunia setelah Jumat (3/01/2020) lalu dibunuh tentara AS.

Meninggalnya Jendral besar Iran ini semakin memperkeruh situasi Iran dan Amerika Serikat. Bahkan, Iran langsung mendeklarasikan diri ridak akan mematuhi lagi semua perbatasan yang diterapkan kesepakatan nuklir pada 2015 lalu.

Dalam pernyataan resmi, pemerintah Iran menegaskan tidak lagi menaati pembatasan kapasitas pengayaan uranium, taraf pengayaan, jumlah penyimpanan materi pengayaan, atau riset dan pengembangan.

Kembali pada meninggalnya Qassem Soleimani. Pada saat pemakamannya, Selasa (7/1/2020), sedikitnya 50 orang tewas terinjak dan 212 orang lainnya terluka akibat terinjak.

Ini membuktikan, bahwa Jendal besar Iran itu dianggap sosok yang sangat dikagumi di negaranya. Pada saat akan dikebumikan pun, begitu banyak masyarakat yang ingin melihat prosesi pemakamannya, meski harus bersesak-desakan dan akhirnya terinjak hingga  tewas ataupun luka.

Lalu siapa sebenarnya Soleimani?

Seorang Jurnalis The Washington Post, Adam Taylor menuliskan sosok sang jenderal dalam artikel berjudul "Qasem Soleimani: Who was Iran's powerful military leader?"

Dalam salah satu petikanya, Jurnalis tersebut menyebut, bahwa Soleimani dianggap sebagai salah satu Jendral terkemuka di Timur Tengah oleh AS dan sekutu. 

Dengan posisinya sebagai pemimpin Garda Revolusi Iran, pria 62 tahun ini bertanggung jawab atas operasi rahasia Iran di luar negeri. Bahkan, secara diam-diam Soleimani sukses memperluas jangkauan militer Iran ke Suriah dan Irak.

Sedangkan menurut para analis, Soleimani dianggap memiliki pengaruh diplomatik lebih besar dibanding Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif.

Orang mendadak populer kedua, siapa lagi kalau bukan Reynhard Sinaga. Sayang popularitas pria kelahiran Jambi ini bertolak belakang dengan Soleimani yang dielu-elukan sebagai pahlawan bangsa.

Popularitas Reynhard tedongkrak, justeri karena perbuatan bejatnya. Pengadilan Manchester, Inggris menjatuhkan vonis seumur hidup atas tuduhan 159 kasus pemerkosaan dan penyerangan seksual terhadap 48 pria dalam kurun waktu 2,5 tahun. Terhitung dari tanggal 1 Januari 2015 hingga 2 Juni 2017. Bahkan, ditenggarai.

Kelakuan amoralnya ini, tak luput membuat bangsa dan Negara Indonesia pun terusik. Sekretaris Kabinet, Pramono Anung menyebut, bahwa

Bahkan, Hakim Pengadilan Manchester, Suzanne Goddard menggambarkan pria kelahiran 36 tahun lalu itu sebagai predator seks terbesar dalam sejarah Inggris.

Akibat kelakuan amoral Reynhard di Negeri Ratu Elizabeth tersebut tak luput membuat bangsa dan Negara Indonesia pun terusik. Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, mengatakan bahwa kasus Reynhard telah mencoreng wajah Indonesia.

Nah, itu dua orang yang saat ini namanya hampir terus menghiasi media Massa. Baik media cetak, media online maupun media sosial.

Meski sama-sama populer, tentu saja ada perbedaan yang sungguh mencolok di antara keduanya. Soleimani saat terbunuh oleh tentara AS, terkenal karena dianggap orang yang sangat berjasa pada bangasa dan negara.

Sementara Reynhard justeru sebaliknya. Popularitas dia malah mencoreng nama baik bangsa dan Negara. Jadi dengan begitu, popularitas yang berhasil diproduksi oleh kedua sosok ini bisa dibilang beda kasta.

Kasta yang melekat pada diri Soleimani boleh jadi adalah kasta yang dimuliakan dan dihormati banyak pihak. Sedangkan, Kasta yang didapat Reynhard adalah kasta kejahatan yang banyak dihujat publik dunia.

Wassalam

Referensi: satu, dua, tiga, empat, lima

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun