Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sengsara di Laut Sendiri, Susi Dirindukan Nelayan Natuna?

1 Januari 2020   11:58 Diperbarui: 6 Januari 2020   16:46 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Rata-rata KIA asal Vietnam dan China, masuknya ke sana (titik koordinat 108 hingga 109 atau sebelah utara hingga timur pulau Laut)," kata Herman kepada Kompas.com melalui telepon, Selasa (31/12/2019).

Bahkan, masih menurut Herman, KIA tidak saja memasuki sebelah timur dan utara pulau laut yang merupakan pulau terluar yang masuk dalam Kabupaten Natuna. sebelumnya KIA juga kerap masuk ke sebelah selatan.

Hanya saja untuk selatan saat ini KIA tersebut sudah mulai takut dan saat ini KIA tersebut merajalela masuk di sebalah utara dan timur pulau Laut.

"Koordinat 108 hingga 109 memang bersinggungan langsung dengan laut Tiongkok, bahkan coast guard dari Tiongkok tidak segan-segan mengusir nelayan Natuna atau nelayan Indonesia lainnya agar tidak mencari ikan di sana," jelasnya.

Parahnya, lanjut Herman, terkadang nelayan asing dari Vietnam dan China kerap melakukan arogansi apabila melihat nelayan Natuna. Sebab dari segi kapal, antara KIA Vietnam dan China jauh lebih besar dari kapal nelayan Natuna.

"KIA Vietnam dan Tiongkok rata-rata di atas 30 GT, sementara Natuna hanya 7 sampai 10 GT itu pun jarang-jarang, karena kebanyakan kapal Natuna kecil-kecil, sehingga kalau ditabrak atau disenggol, kapal Natuna bisa terbalik dan tenggelam," paparnya.

Herman mengatakan, mereka para nelayan Natuna berharap aparat terkait serius menjaga perbatasan laut Indonesia, terutama yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.

"Kalau bisa 24 Jam, karena saat ini tidak satu dua lagi, terkadang sampai lima bahkan lebih," ungkapnya.

Wassallam

Sumber : di sini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun