"Murajaah itu butuh perjuangan, yang energinya adalah cinta, dan bahan bakarnya adalah rindu."
Tidak akan sanggup bertahan dalam murajaah, kecuali bagi mereka yang memiliki cinta. Sebab, untuk bangkit melawan setiap malas yang melumpuhkan, dibutuhkan kerinduan yang cukup sebagai bahan bakar.Â
Jadi, seberapa besar rasa rindu itu, sebesar itulah kekuatan yang kau miliki.Â
Inilah jawaban dari "Mengapa aku sulit istiqomah murajaah?"
Ya, karena cinta itu belum merekah sempurna dalam jiwamu. Tak ada energi yang cukup untuk bangkit dari setiap jatuh.Â
Tapi, tidak mengapa. Cara terbaik yang bisa kau lakukan saat ini adalah memaksa diri untuk terus berinteraksi dengan Al-Quran. Benar-benar memaksa. Sebab, saat kerinduan itu belum ada, memaksa menjadi satu-satunya bahan bakar yang kau miliki.Â
Jangan khawatir, tak akan ada yang sia-sia. Semakin kau sering berinteraksi dengan-Nya, semakin cinta itu tumbuh.Â
Kelak, kau akan merasakan betapa indahnya saat-saat kerinduan itu hadir memenuhi hari-harimu, menciptakan energi-energi dahsyat yang selalu bisa menggerakkan jiwa dan ragamu untuk kembali dalam rengkuhan Kalam Tuhan. Setiap saat.Â
Itulah Cinta.Â
Indah, bukan?