Mohon tunggu...
Eliza Anugraheni
Eliza Anugraheni Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Alam adalah kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Teknologi dalam Budidaya Kopi

26 Juni 2023   19:20 Diperbarui: 26 Juni 2023   19:24 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://asset.kompas.com/crops/sHGsoqKhmSPuMVtGCU0F-zC9tLQ=/0x0:963x642/750x500/data/photo/2019/07/17/5d2f1a70d18df.jpeg

PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM BUDIDAYA KOPI

            Pertanian merupakan hal yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Salah satu hal yang sudah kita dengar dan juga sudah terkenal di dunia bahwa Indonesia merupakan negara agraris. Indonesia disebuat dengan negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia bermatapencaharian sebagai petani atau bekerja disektor pertanian. Didukung dengan kondisi geografis, Indonesia dilewati dengan garis katulistiwa yang menyebabkan Indonesia beriklim tropis dan hanya terdiri dari dua musim yaitu musim pengujan dan musim kemarau. Hal tersebut sangatlah mendukung untuk kegiatan pertanian.

            Banyak tanaman yang dapat tumbuh baik di Indonesia, ada tanaman pangan, tanaman perkebunan, ataupun tanaman hortikultura. Salah satu komoditas pertanian dari tanaman perkebunan yang sangat terkenal dan hasil produknya sangat banyak diminati yaitu kopi. Kopi adalah tanaman tahunan yang banyak ditanam dan dibudidayakan di Indonesia, serta juga banyak diperdagangkan. Tidak hanya di Indonesia saja, tetapi di Negara lain juga banyak menanam dan membudidayakan kopi. Dulu kopi identik dengan orang tua dan tersaji dengan warna hitam (kopi hitam). Namun saat ini sudah banyak penggemar kopi dari kalangan anak muda dan sudah ada berbagai inovasi produk olahan kopi, misalnya kopi susu.

            Ada banyak jenis-jenis kopi yang di dunia. Di Indonesia sendiri ada beberapa jenis kopi yang ditanam dan dibudidayakan. Menurut Sunarhudin, ddk, 2021, Kopi diketahui memiliki setidaknya 124 spesies atau jenis, tetapi yang banyak ditanam dan dibudidayakan di dunia adalah kopi arabika (Coffea Arabica) dan kopi robusta (Coffea canephora). Adapun menurut Ditjenbun (2014), jenis kopi yang paling banyak ditanam di Indonesia adalah jenis robusta, arabika, kopi liberika (Coffea liberica). Selain ketiga spesies kopi terjebut, dikenal pula kopi Excelsa (Coffea liberica var. deweveri) yang dibudidayakan oleh petani di Indonesia.

Jenis kopi yang sering dibudidayakan dan terkenal di Indonesia yaitu jenis kopi robusta dan arabika. Dilihat dari syarat tumbuhnya, tanaman kopi berdasarkan jenisnya memiliki syarat tumbuh yang berbeda-beda. Kopi arabika dapat ditanamn di daerah dengan ketinggian 500 – 2.000 Mdpl, tetapi sangat sesuai pada ketinggian 800 – 1.500 Mdpl dengan suhu 17-21°C. Sedangkan kopi robusta dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian 0 – 1.000 Mdpl, tetapi tumbuh baik pada ketinggian 400 – 800 Mdpl dengan suhu 21-24°C (Subandi, 2011).  

Dilihat dari sistem produksi tanamannya yang meliputi input, proses, dan output. Komponen input yang utama dari perkebunan kopi yiatu tanaman kopi (biasanya bibit), pupuk, pestisida dan lainnya. Dari komponen proses meliputi proses budidaya yang dilakukan yang dapat berupa tenaga kerja atau perawatan lainnya. Sedangkan dari komponen output yaitu yang pasti berupa hasil panen kopi. Jenis bibit kopi yang digunakan harus disesuaikan dengan daerah tempat penanaman kopi, proses perawatan dilakukan sesuai dengan standar budidaya, sehingga menghasilkan hasil panen kopi yang baik.

Bila diamati memang belum banyak teknologi canggih yang dimanfaatkan untuk proses budidaya kopi hingga panen, terutama di Indonesia. Di negara lain seperti misalnya Brazil yang sama halnya memiliki hasil pertanian seperti kopi, sudah memiliki teknologi yang cangkih untuk mendukung proses budidaya atau panen kopi. Salah satu teknologi yang digunakan dalam panen kopi yang saat ini belum ditemukan di Indonesia yaitu sebagai berikut.

https://assets-a1.kompasiana.com/items/album/2023/05/10/httpsimages-bisnis-cdn-com-1-645b23f15479c32554572812.jpg
https://assets-a1.kompasiana.com/items/album/2023/05/10/httpsimages-bisnis-cdn-com-1-645b23f15479c32554572812.jpg

Mesin panen kopi tersebut sangat membantu dalam pemanenan kopi, dengan bantuan alat tersebut dapat mempercepat proses panen kopi terlebih di perkebunan kopi yang luas. Keunggulan terknologi tersebut yaitu sangat efisien, tetapi memiliki kelemahan berupa tidak bisanya dipilih kopi yang masak dan belum masak san perlu lahan yang strategis dan datar untuk menggunakan teknologi tersebut.

Banyak penggunaan teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses budidaya kopi. Dalam proses budidaya, misalnya perawatan tanaman kopi dapat memanfaatkan teknologi drone untuk memantau perkembangan pertumbuhan tanaman kopi. Selain memantau pertumbuhan juga dapat digunakan untuk memantau atau mengidentifikasi serangan hama dan penyakit pada tanaman kopi. Pemanfaatan drone ini cukup efektif untuk perkebunan kopi dan memudahkan dalam pemantauan tanaman kopi dalam proses perawatan. Akan tetapi dalam penggunaan drone ini perlu hati-hati karena seperti yang telah diketahui tanaman kopi merupakan tanaman yang tumbuh dengan memerlupan mantuan naungan dari tanaman besar berkayu seperti lamtoro. Pemanfaatan penggunaan drone perlu diperhatikan dan pertimbangkan lebih lanjut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun