Mohon tunggu...
Eky Andie Firansyah
Eky Andie Firansyah Mohon Tunggu... -

mencoba untuk menulis sesuatu yang terjadi disekitar dan mencoba menulis cerpen yang berasal dari insfirasi saya pribadi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Yatim Piatu

28 Maret 2015   21:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:51 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Berawal dari penyakit leuximia (kangker darah) yang menyerang seorang ibu yang berstatus janda,

Pada awalnya si ibu mengira penyakit yang ia rasakan hanyalah penyakit biasa saja,
Namun lama kelamaan penyakit yang ia derita kian parah, bahkan untuk berjalan saja ia merasa sangat kesulitan.
Jalan satu satunya hanyalah pasrah kepada allah sang maha pencipta.

Ibu..... Lia berangkat jualan dulu ya bu,
Doakan lia bu, mudah mudahan hari ini lia dapat uang untuk membeli obat buat ibu,,, sapa lia gadis kecil yang kesehariannya berjualan kue kering yang ia ambil dari pengepul,

Sang ibu yang tengah terbaring lemah itu hanya mampu menganggukan kepalanya saja dan tak bisa berbuat apa apa,
Kemudian Lia pun beranjank pergi setelah mencium tangan sang ibu.

*****
Lia gadis kecil yang sangat mengerti dengan keadaan ibunya.
Hidupnyapun tak seindah gadis seusianya,
Ramadhan pertamanyapun harus berjuang demi kesembuhan sang ibu tercinta,
Tak perduli panasnya mentari.
Dari desa ke desa ia jajakan dagangannya dengan harapan kue kuenya akan habis terjual dan dia bisa membeli obat untuk ibunya,
Alhasil, perjuangannyapun tidak sia sia,
Kue kue keringpun laku terjual, dan hanya tersisa beberapa bungkus saja,

Demi mendapatkan keuntungan yang lebih banyak, seperti biasa, sebelum pulang Lia pun berhenti disebuah taman yang jaraknya tidak jauh dari rumahnya,

Pada saat itu, pikirannya mulai tidak tenang, fikirannya mulai cemas mengingat penyakit yang diderita sang ibu tak kunjung membaik,

“Ya allah, sembuhkanlah penyakit yang diderita ibu ya allah, jangan kau ambil ibu, dia adalah hartaku satu satunya“ ucapnya dalam hati.

“De... kue yang ini harganya berapa de...”
Tanya Andie seorang pemuda yang biasa melintasi taman itu sepulang dia kerja.

Lia tak menjawab, matanya berkaca seolah menyimpan seribu duka,

De... Kamu kenapa.... Ko ngelamun,
Tanya Andie lagi sambil menyentuh tangan gadis itu,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun