Mohon tunggu...
HADI PURWADI
HADI PURWADI Mohon Tunggu... -

saya bukan siapa-siapa -- sebutir debu di alam semesta.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jelang Sidang MK: Prabowo Temui Roro Jonggrang di Tangkuban Perahu

7 Agustus 2014   21:10 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:08 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Waras pikir mengatakan: dalam melakukan pekerjaan sepele yang tidak membutuhkan keahlian khusus atau IQ tinggi seperti mengumpulkan data form C1 atau matematika sederhana (menjumlahkan angka-angka) Tim Prabowo-Hatta tidak dapat mengerjakan dengan baik alias tidak lulus. Dalam bahasa yang lebih sederhana: dungu!

Gugat Kecurangan Ke MK

Akhirnya setelah melalui drama 'penarikan diri' dan tidak mengakui pilpres 2014, Prabowo-Hatta mengajukan gugatan kecurangan Pilpres ke MK. Salah satu materi gugatan yang  menarik adalah kecurangan pemilu yang terstruktur, sistematis dan masif.

Untuk bisa melakukan kecurangan atau kejahatan yang terstruktur dan sistematis diperlukan jaringan yang luas, orang-orang yang kuat dan berkuasa, juga dukungan finansial yang tidak terbatas. Dilihat dari sudut pandang manapun kubu Prabowo-Hatta dengan koalisi merah-putih dan simpatisan dibelakangnya lebih memiliki peluang untuk melakukan kecurangan yang terstruktur dan sistematis.

Seandainyapun hal ini terjadi, kecurangan yang terstruktur dan sistematis ini akan sulit dideteksi. Kegiatan terstruktur dan sistematis adalah kegiatan yang senyap, tersembunyi dan rapi -- mirip dengan operasi intelijen. Hanya orang-orang istimewa dengan kemampuan khusus di atas rata-rata yang bisa membongkar kejahatan terstruktur dan sistematis. Berkaca dari invalidnya data-data yang dirilis (lembaga survey maupun data center internal) Tim Prabowo-Hatta, sangat mustahil mereka bisa mengendus apalagi membongkar kecurangan terstruktur & sistematis (seandainya ada dan terjadi). Tim Prabowo-Hatta tidak memiliki kemampuan untuk itu.

Waras pikir mengatakan: gugatan ke MK akan sia-sia. Materi gugatan, data dan bukti-bukti yang diajukan 'kualitasnya' dapat dipastikan tidak jauh berbeda dengan data-data yang telah mereka rilis sebelumnya. Invalid & tidak bermutu.

Oleh karena itu tidak perlu terheran-heran kalau membaca atau mendengar kabar tentang materi gugatan di MK yang tidak jelas, atau mendengar pidato Prabowo tentang pemilu di Korut lebih baik dari Indonesia, mendengar isu pansus pemilu atau mendengar kabar Prabowo menemui Roro Jonggrang di Tangkuban Perahu. He he he....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun