Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kacang Cokelat, Cemilan Istimewa Keluarga di Masa Pandemi

20 Januari 2021   14:12 Diperbarui: 20 Januari 2021   14:43 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cemilan Kacang Cokelat | Dokpri

Jika melihat dari judul artikel di atas, mungkin pembaca agak sedikit heran. Kenapa cemilan cokelat kacang merupakan cemilan istimewa keluarga hanya di masa pandemi? Jawabannya tidak.

Lalu kenapa saya membuat judul seperti itu? Jawabannya singkat saja. Selama pandemi kebanyakan aktifitas orang hanya di rumah saja. Sudah barang tentu jika makanan, minuman ataupun cemilan lebih sering dibuat sendiri dalam rumah, ketimbang membeli. Walaupun mungkin masih banyak juga yang membeli di luar. Itu tidaklah mengapa.

Bagi saya pribadi, di masa pandemi ini rata-rata yang dimakan, diminum, atau cemilan yang dinikmati adalah hasil buatan sendiri di dapur. Tentunya dengan menggunakan bahan-bahan sederhana, dan yang penting tidak terlalu merepotkan dalam urusan membuatnya. Tetapi hasil buatan itu memiliki rasa yang nikmat dan terkesan istimewa bagi keluarga.

Cemilan kacang cokelat ini awalnya saya buat berdasarkan keinginan anak-anak yang minta dibelikan cemilan. Berkali-kali saya beri pengertian bahwa kurang bagus makan cemilan luaran yang belum tentu terjamin bahan yang digunakan dan tingkat kebersihan pada proses pembuatannya. Bukan berarti saya menganggap cemilan yang dijual di luaran itu tidak aman dan tidak bersih. Bagaimanapun kesehatan keluarga lebih kita utamakan.

Namanya juga anak kecil, selalu merengek minta cemilan, terkadang tak peduli keadaan dan seberapa banyak pengertian yang telah kita berikan. "Baiklah, ibu buatkan cemilan untuk kalian ya." Bujuk saya. Langsung mereka pada girang. Padahal sebetulnya saya bingung harus bikin apa. Karena sudah berjanji, ya wajiblah untuk dilaksanakan.

Awalnya saya coba buka lemari makanan, memeriksa apa saja isi yang ada. Saya perhatikan bahan-bahan yang tersisa seperti tepung, gula, kacang tanah, margarin, cokelat batang, santan instan, dan vanili. Saya masih berpikir keras mau bikin cemilan apa.

Sejak tadi pandangan saya banyak tertuju ke kacang tanah yang tak seberapa. Alhandulillah tiba-tiba saja saya dapat ide kacang tanah itu dibikin kacang cokelat saja. Kebetulan cokelatnya masih tersisa satu batang.

Anak-anak sempat bertanya. "Ibu mau membuat apa? Kenapa dari tadi cuma diam? " Saya jawab saja kalau akan membuat kacang cokelat. "Kacang cokelat?" Anak-anak heran. "Ya, ibu mau coba dulu ya? Semoga saja berhasil." Sebetulnya saya juga tidak tau harus memulai dari mana. Tapi ya coba saja. Andai gagal juga tak masalah. Yang penting berani saja.

Segera saya ambil bahan-bahan yang dirasa cocok untuk membuat kacang cokelat. Mulai dari kacang tanah, cokelat batang, margarin, dan vanili bubuk. Untuk detil takaran bahan yang digunakan belum ada secara pasti. Semua hanya berdasarkan perkiraan saja.

Saya mulai dengan memotong-motong kacang dengan 1 biji menjadi 3 atau 4 bagian. Kemudian disangrai dengan api kecil. Selain itu saya cokelat batang yang kemudian dicampur dengan kacang tanah sangrai tadi. Setelah didiamkan sampai dingin, barulah dipotong-potong sesuai selera. Tak disangka cemilan hasil imajinasi tersebut berhasil dan anak-anak sangat suka. Hingga beberapa kali membuatnya selalu saja ludes tak bersisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun