Mohon tunggu...
Ekri Pranata Ferdinand Baifeto
Ekri Pranata Ferdinand Baifeto Mohon Tunggu... Human Resources - Timor Tengah Selatan

Alumnus STKIP SoE angkatan 2014 jurusan Pendidikan Fisika dan saat ini sedang menempuh studi pascasarjana di Universitas Pendidikan Indonesia sejak tahun 2020. Menyukai banyak hal; sains, musik, sepak bola, seni, dan lain-lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Di Sanalah Aku Menemukan Passionku: Kisah Refleksi HUT STKIP SoE

22 Mei 2021   15:30 Diperbarui: 22 Mei 2021   15:43 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) SoE, kampus yang menjadi almamater sekolah tinggi pertama saya. Dua hari yang lalu, tepatnya tanggal 20 Mei 2021, STKIP SoE kembali merayakan hari ulang tahunnya yang ke-8; sebuah perjalanan yang masih sangat awal.

Pada momen kali ini saya ingin berbagi secuplik kisah pengalaman saya di kampus tersebut selama 4 tahun studi. 

Saya merupakan alumni STKIP SoE angkatan kedua. Kampus ini resmi berdiri pada tahun 2013 dan saya memulai studi tahun 2014. 

Kuliah di STKIP SoE merupakan suatu kebetulan [dengan mengesampingkan sedikit alasan-alasan tertentu] karena saya tidak pernah berniat atau membayangkan akan kuliah di kampus ini. 

STKIP SoE sendiri tidak familiar di telinga saya saat itu; apalagi kampus tersebut baru resmi berdiri setahun dan belum ada alumni yang eksis di dunia kerja.

Berdiri di sebuah kabupaten yang mendapatkan label sebagai salah satu daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal), STKIP SoE harus  berjuang untuk bersaing dengan kampus-kampus besar dan ternama yang telah eksis sejak lama. Namun, kendati demikian tidak membuat saya ragu untuk  masuk dan menjadi bagian dari kampus ini [telah saya katakan sebelumnya bahwa merupakan suatu kebetulan saat itu]. Justru saya dengan mantap dan pasti memutusakan untuk kuliah di kampus STKIP SoE.

Selama menempuh perkuliahan, saya bertemu dan belajar dari banyak orang hebat di sana. Tidak dapat dipungkiri bahwa STKIP SoE banyak mengubah hidup saya. 

Di sini saya belajar banyak hal terutama belajar menjadi seorang pendidik (guru) yang 'hidup'. Apa yang saya dapatkan bukan sekadar teori, namun saya belajar langsung dari pengalaman berinteraksi langsung dengan orang-orang hebat dan itu membawa pengaruh signifikan bagi saya. Di sinilah saya belajar bagaimana menjadi guru yang 'hidup' itu.

Berbagai anggapan dan hal-hal negatif yang sering dikaitkan dengan dunia kampus tidak pernah saya alami selama masa perkuliahan saya. Bahkan saya dapat menyelesaikan studi tepat waktu juga atas bantuan dan peran orang-orang hebat di kampus ini. 

Tidak ada istilah dosen killer, tidak ada jegal-menjegal, tidak ada intimidasi, rasisme, dan sejenisnya. Yang ada hanyalah didikan yang bermanfaat dan tuntutan agar mahasiswa sebisa mungkin dapat menyelesaikan studi tepat waktu.

Satu hal yang baru saya sadari saat hampir menyelesaikan studi bahkan ketika telah menjadi alumni adalah di STKIP SoE, saya menemukan passion saya sebagai seorang pendidik (guru). Hal ini bukan tanpa alasan. Ketika menempuh studi selama 4 tahun di STKIP SoE, saya banyak mendapat kesempatan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan diri, dan di situlah saya menemukan passion saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun