Mohon tunggu...
Ekri Pranata Ferdinand Baifeto
Ekri Pranata Ferdinand Baifeto Mohon Tunggu... Human Resources - Timor Tengah Selatan

Alumnus STKIP SoE angkatan 2014 jurusan Pendidikan Fisika dan saat ini sedang menempuh studi pascasarjana di Universitas Pendidikan Indonesia sejak tahun 2020. Menyukai banyak hal; sains, musik, sepak bola, seni, dan lain-lain.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Waktu dalam Kacamata Anugerah Tuhan

16 September 2020   23:46 Diperbarui: 16 September 2020   23:47 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu merupakan suatu dimensi yang tidak dapat dipisahkan dari kahidupan manusia. Waktu menjadi patokan manusia dalam menjalani kehidupan dan aktivitas setiap hari. Sejak bangun tidur di pagi hari hingga kembali terlelap di malam hari pun tidak terlepas dari acuan waktu.

Pergantian tahun, perayaan memperingati hari-hari besar, perayaan hari kelahiran, bahkan makan, minum dan istirahat pun dilakukan atas dasar patokan waktu. Tanpa sadar waktu menjadi bagian yang sangat esensial dari kehidupan kita.

Banyak pandangan mengenai waktu. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), waktu diartikan sebagai seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung. Sedangkan berdasarkan ilmu sains, para fisikawan menyepakati bahwa waktu merupakan salah satu sifat paling fundamental di alam semesta dan ini sulit dipahami bagi sebagian besar orang.

Entah apa dan bagaimana mendefinisikannya, namun waktu itu benar-benar ada. Lalu apa pentingnya waktu? Bagaimana hubungannya dengan kehidupan manusia?

Untuk memahami hal ini, kita akan melihat keterkaitan waktu dengan kesempatan. Ya, dua hal ini selalu berjalan beriringan. Suatu kejadian atau aktivitas dilakukan karena ada kesempatan dan kesempatan itu sendiri tidak terlepas dari waktu.

Dalam keseharian kita tentu tidak asing dengan ungkapan-ungkapan berikut ini, “waktu adalah uang”, “waktu adalah emas”, waktu adalah kehidupan”, dan sebagainya. Berbagai macam ungkapan tersebut menunjukkan bagaimana manusia menghargai waktu.

Namun tidak sedikit orang yang juga mengeluh tentang waktu. Ada yang merasa waktu berlalu dengan sangat cepat, ada pula yang mengeluh bahwa mereka tidak memiliki cukup waktu untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan mereka. Terkait problem ini, di sinilah pentingnya manajemen waktu.

Sebelum membahas lebih jauh, kita perlu mengetahui perspektif kita tentang manajemen waktu. Sudut pandang kita akan manjadi dasar yang juga menentukan bagaimana kita menggunakan waktu.

Beberapa orang memandang waktu sebagai sesuatu yang akan berulang kembali. Hal ini membuat mereka tidak memiliki penghargaan atas kesempatan yang diperoleh. Tipe orang seperti ini biasanya suka menunda-nunda suatu pekerjaan atau tugas dengan dalih bahwa masih ada hari esok untuk menyelesaikannya.

Sebaliknya ada pula segelintir orang yang melihat waktu sebagai sesuatu yang tidak dapat diulang atau diputar kembali. Demikian juga dengan kesempatan. Tipe orang seperti ini biasanya sangat menghargai waktu dan kesempatan yang dimiliki. Mereka akan memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin dan biasanya tidak suka menunda tugas atau pekerjaan.

Waktu merupakan anugerah dari Sang Maha Pencipta. Anugerah ini bersifat universal; tidak mengenal perbedaan. Semua manusia tanpa terkecuali, entah Theisme, Deisme, maupun Atheisme-pun mendapat anugerah yang sama.

Bagi orang beragama yang percaya akan keberadaan Tuhan, waktu merupakan kesempatan yang diberika oleh Sang Pencipta bagi manusia untuk melakukan dan menjalani hidup sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab. Tentu hal ini juga dilakukan sesuai dengan kehendak Sang Pencipta. 

Namun di sisi lain, bagaimana kita memandang, me-manage, dan menggunakan waktu tentu berbeda satu dengan yang lain. Hal ini akan mempengaruhi kualitas hidup masing-masing kita. Karena itu sangatlah penting untuk kita bisa melihat waktu dari sudut pandang yang benar serta me-manage dan menggunakan waktu dengan baik.

Manajemen dan penggunaan waktu sangat penting. Rata-rata hidup manusia saat ini adalah 70 tahun. Ini merupakan waktu yang sangat singkat. Oleh sebab itu, jika kita tidak memanfaatkan waktu dengan baik maka kesempatan hidup yang singkat itu akan dilewatkan dengan sia-sia dan tidak bermakna.

Sang Pujangga terkenal, William Shakespeare pernah berpesan "Gunakan waktu sebaik mungkin, jangan lewatkan kesempatan yang ada”. Waktu terus berlalu dan kehidupan akan terus berubah. Mungkin suatu saat kelak kita akan diminta pertanggungjawaban atas waktu yang telah kita peroleh.

Karena itu, hargai dan manfaatkan waktu yang telah diberikan oleh Sang Pencipta dengan sebaik mungkin dan penuh tanggung jawab.

"Kuncinya terletak bukan pada bagaimana anda menghabiskan waktu, namun dalam menginvestasikan waktu Anda." – Stephen R. Covey

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun