Mohon tunggu...
Ekri Pranata Ferdinand Baifeto
Ekri Pranata Ferdinand Baifeto Mohon Tunggu... Atoin Meto

Seorang pengagum berat Cristiano Ronaldo dan pemakan segala kacuali durian. Menyelesaikan studi S1 Pendidikan Fisika di Institut Pendidikan SoE, S2 Pendidikan Fisika di Universitas Pendidikan Indonesia, dan saat ini sedang menempuh studi doktoral (S3) di Universitas Pendidikan Indonesia serta Magister Ministry Marketplace (S2) di Sekolah Tinggi Theologi Bandung. Menyukai banyak hal; sains, musik, sepak bola, seni, dan lain-lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengubah Kritik Menjadi Profit

16 Agustus 2020   04:11 Diperbarui: 16 Agustus 2020   04:12 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap orang bebas menilai sesuatu, baik itu karya, kinerja maupun kepribadian seseorang. Tidak ada aturan baku atau undang-undang yang mengenai hal tersebut.

Seringkali kita mengkritik atau mendapat kritik dari orang lain. Sebuah kritikan dapat bermakna positif maupun negatif, tergantung sudut pandang kita melihat sebuah kritik. Namun bagaimana cara yang benar dalam menyikapi sebuah kritikan? Berikut ini adalah beberapa tips menghadapi kritikan.

1. Open minded

Berpikiran terbuka (open minded) merupakan hal penting dalam menyikapi kritikan. Kita harus menghargai perbedaan pandangan orang lain.

Kita hidup dengan keberagaman. Perbedaan merupakan hal yang lumrah, begitu pula dengan setiap perbedaan pandangan. Mahatma Gandhi pernah berkata, “Perbedaan pendapat yang jujur itu dianggap sebagai tanda kemajuan yang baik”. Tidak selamanya kita selalu benar. Kita pun tidak perlu secara frontal men-judge pendapat orang lain salah, karena bisa jadi diri kita yang salah. 

2. Bersikap dewasa

Tidak semua orang dapat menerima kritikan. Bagi sebagian orang kritikan merupakan hal yang menyakitkan. Ada pula yang merasa dirinya tidak pantas dikritik oleh orang lain. Kerena itu, dibutuhkan kedewasaan diri dalam merespons sebuah kritikan.

Bersikap dewasa dalam menerima kritik artinya mampu mengontrol emosi, melihat secara objektif, dan dapat merespons dengan benar.

3. Ubah kritik menjadi motivasi yang berguna

Setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda terhadap kritikan. Setiap kritikan belum tentu baik dan belum tentu buruk. Ada kritik dengan tujuan menjatuhkan, ada pula kritik yang membangun. Di sinilah kita perlu pandai dalam memilah setiap kritikan yang masuk.

Di sisi lain, kita perlu melihat setiap kritikan dari sudut pandang yang benar. Kita juga perlu mengecek kebenaran dari setiap pendapat orang lain. Jika itu membangun, terimalah dengan senang hati. Tetapi jika kritik itu tidak berfaedah, anggaplah itu sebagai suatu pelajaran. Yang terpenting adalah kita perlu mengambil hal positif dari setiap kritikan dan menjadikannya sebagai suatu motivasi untuk maju.

4. Jangan antipati terhadap kritikan

Setiap kritikan dapat dijadikan pembelajaran yang berguna. Orang yang memiliki motivasi untuk maju adalah orang yang tidak antipati terhadap kritik.

Orang yang antipati terhadap kritik biasanya merasa diri paling benar dan orang lain salah. Selain itu, antipati terhadap kritik juga dapat berakibat orang tersebut tidak mampu bersosialisasi dan berorganisasi dengan baik, bahkan cenderung menjadi diktator.

5. Kritik sebagai sarana untuk belajar

Kita dapat belajar dari apapun termasuk belajar dari sebuah kritikan. Dalam konsep Long Life Education, A. J. Cropley mengatakan bahwa beberapa ciri manusia pembelajar sepanjang hayat yaitu memiliki semangat tinggi untuk belajar di semua level, menyambut baik akan perubahan, dan percaya bahwa tantangan sepanjang hidup adalah peluang untuk belajar hal baru.

Kritikan adalah salah satu sarana pembelajaran. Dari situ kita dapat mengevaluasi diri dan mamperbaiki kesalahan agar terus maju ke arah yang lebih baik.

Itulah beberapa tips dalam menyikapi kritikan dari orang lain. Kritikan dari orang lain merupakan faktor eksternal yang tidak dapat kita interfensi. Namun output dari kritikan itu sendiri bergantung pada bagaimana kita menyikapi kritikan itu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun