Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kartini Menjadi Wujud Motivasi di Berbagai Bidang

21 April 2024   21:34 Diperbarui: 21 April 2024   21:47 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kartini Menjadi Wujud Motivasi di Berbagai Bidang
Oleh: Eko Windarto

Kartini, seorang tokoh wanita yang sangat dihormati di Indonesia, telah memberikan pengaruh yang sangat besar dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pendidikan wanita. Walaupun hidupnya hanya sebentar, pada usia 25 tahun ia meninggal dunia akibat komplikasi pasca kelahiran anaknya, namun warisannya tetap menginspirasi banyak orang hingga saat ini.

Satu-satunya putri dari seorang bupati Jepara, Raden Adipati Sosroningrat, Raden Ayu Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879. Di zamannya, kaum perempuan tidak diizinkan untuk mendapatkan pendidikan yang sama dengan kaum laki-laki. Pendapatannya kurang dimaklumi, bahkan dianggap sebagai hal yang merugikan kepentingan laki-laki.

Namun, Kartini tetap bertekad untuk belajar dan mengenali karya-karya besar dunia dari bukunya. Meski tidak diperbolehkan menjalankan pendidikan formal oleh ayahnya, namun Kartini sangat aktif membaca dan belajar sendiri. Kartini sangat belajar dari buku-buku perempuan karya kepala negeri seperti Mrs. Abendanon, Mrs. W.L. Ritter, dan Mrs. H. Walbeehm-Goes. Bahkan ia bisa berbicara dalam beberapa bahasa seperti Belanda dan Inggris.

Artikel pertamanya yang berjudul "Door vrouwen opgericht" (terjemahan: Dibangun oleh wanita) dipublikasikan oleh majalah De Hollandsche Lelie pada tahun 1911. Artikel itu berisi tentang masalah pendidikan wanita dan selain itu menunjukkan kehormatan Kartini pada ibunya dan perempuan-perempuan disekitarnya yang berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Artikel ini menarik perhatian pembacanya dan menjadikannya panduan bagi kaum perempuan untuk lebih merdeka dan unggul dalam pendidikan.

Kini, pemikiran Kartini masih relevan di masa kini. Banyak orang yang terinspirasi oleh cita-citanya untuk menjadi perempuan yang bertanggung jawab dan cakap. Salah satu contoh keberhasilan wanita dalam meneladani Kartini dapat dilihat di dunia politik. Sejumlah wanita penuh keyakinan berhasil memenangkan pemilihan selama bertahun-tahun dan menunjukkan bahwa kesetaraan gender dapat diperjuangkan oleh perempuan.


Selain di politik, pengaruh Kartini juga sangat terasa dalam dunia pendidikan. Banyak sekolah di Indonesia yang diberi nama Kartini untuk menghormatinya. Beberapa wanita juga berhasil meraih pendidikan yang tinggi dan kemudian terjun ke dunia corporate. Mereka memimpin perusahaan dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. Pendidikan yang mereka peroleh memberikan pondasi yang kuat untuk membangun bisnis dan mengembangkan kreatifitas.

Tapi, sayangnya masih banyak perempuan yang kesulitan mendapatkan pendidikan yang sama seperti pria. Mereka masih harus melewati berbagai diskriminasi. Namun, keberhasilan Kartini menciptakan kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi kaum perempuan, dan mendorong banyak orang untuk lebih peduli dan berkontribusi dalam dunia pendidikan.

Tidak hanya di Indonesia, tetapi Kartini juga telah memberikan inspirasi bagi banyak wanita di seluruh dunia. Ia menjadi teladan untuk orang-orang yang memperjuangkan keadilan dan kesetaraan gender.

Bagi kita semua, Kartini masih relevan di zaman sekarang. Ia mengajarkan kepada kita untuk bertanggung jawab dan mandiri, memperjuangkan hak-hak kita, dan juga berbakti pada masyarakat. Seiring berjalannya waktu, spirit Kartini masih tetap terasa dan akan terus menginspirasi banyak orang di masa depan. Oleh karena itu, marilah kita menghormati warisan Kartini dengan menghargai nilai-nilai yang ia berikan dan memperjuangkan keberlangsungan cita-citanya untuk tetap relevan di masa depan.

Kartini Adalah Sang Pembebas, Bukan Hanya Isu di Era globalisasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun