Eksperimen Universe 25 dan Relevansinya dengan Kehidupan Sosial Manusia.
Dalam eksperimen Universe 25, yang menjadi fokus utama adalah keterbatasan ruang yang mengakibatkan pertumbuhan populasi tikus menjadi tidak terkendali.Â
Pada awalnya, ketika ruang masih cukup dan kebutuhan dasar terpenuhi, tikus-tikus hidup bahagia dan harmonis.Â
Namun, seiring dengan bertambahnya populasi, ruang kandang menjadi semakin sesak, menciptakan tekanan sosial di antara tikus-tikus tersebut. Tikus-tikus mulai menunjukkan perilaku agresif, isolasi diri, dan kehilangan minat pada aktivitas reproduksi.
Kehilangan Makna Hidup dan Kehancuran Sosial
Dalam kondisi kandang yang terbatas, meskipun semua kebutuhan fisik terpenuhi, tikus-tikus mengalami kekurangan yang lebih dalam, yaitu kehilangan makna hidup dan interaksi sosial yang bermakna. Hal ini menyebabkan koloni tikus mengalami kehancuran total pada setiap percobaan yang dilakukan oleh Calhoun.Â
Kehilangan tujuan bersama, kerja sama, dan interaksi sosial yang sehat merupakan faktor utama yang berkontribusi terhadap kekacauan yang terjadi.
Relevansi dengan Manusia
Eksperimen Universe 25 tidak hanya memberikan pembelajaran mengenai perilaku tikus, tetapi juga mencerminkan kondisi sosial manusia.Â
Ketika manusia ditempatkan dalam lingkungan yang terlalu nyaman dan tidak menantang, seringkali muncul kecenderungan untuk terfokus pada diri sendiri dan kebutuhan pribadi.Â