Persija selangkah lagi meresmikan pelatih pengganti Stefano Cugurra atau yang karib disapa Teco. Penggantinya adalah sosok yang sudah tidak asing lagi di Indonesia. Dia adalah Ivan Kolev. Pemilik nama lengkap Ivan Venko Kolev ini pernah menjadi pelatih tim nasional Indonesia 2002-2004. Dia juga pernah melatih tim lokal seperti Mitra Kukar, Persipura hingga Sriwijaya FC bahkan Persija pada 1999-2000.
Mengapa Ivan Kolev jika nantinya Persija benar-benar memakai jasa pelatih 61 tahun ini?
Pertama, dia pemain yang sarat pengalaman. Dalam artian, dia mengenal betul sepakbola di Asia utamanya Asia Tenggara. Ia pernah melatih di Yangon United juga Timnas Myanmar.
Yang kedua perlu diingat bagaimana dia suka sekali dengan pemain muda. Coba memori kita putar lagi di Persija 1999 silam. Ketika itu Bambang Pamungkas (Bepe) masih 19 tahun. Â Namun, Kolev memberikan kepercayaan tinggi kepada nomor punggung 20 ini. Hasilnya, Bepe tampil edan. Â Main 30 kali, Bepe mencetak 24 gol. Wow. Untuk pemain muda mencetak 24 gol dalam 30 pertandingan jelas joss. Apalagi ketika itu banyak striker-striker jempolan macam Widodo C Putra.
Nah, kebetulan, Macan Kemayoran memiliki pemain-pemain muda Peter Nasadit bisa jadi akan moncer di tangan Kolev. Belum lagi pemain-pemain muda jebolan tim nasional U-16 dan 19 yang rencananya akan menghuni skuad Persija.
Ingat, bapak Proklamator kita, Bung Karno pernah berkata, "Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya . Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia,".
Betapa pentingnya peran pemuda. Lalu bagaimana dengan sepakbola? Pemain muda justru akan menambah gairah baru. Baik di tingkatan permainan maupun sisi komersial. Pemain-pemain muda justru banyak menjadi idola ataupun diidolakan oleh The Jakmania.
Terpenting lagi, Kolev diharapkan mampu mengoptimalkan potensi pemain muda di Persija yang musim lalu belum maksimal tereksplore. Langkah yang diambil manajemen ketika mendatangkan Kolev pastinya bukan tanpa perhitungan dan kalkulasi matang. Bayangkan, musim 2018 Persija juara. Treble Winner lagi.Â
Masak manajemen mau main-main dan menyurutkan ekspektasi ratusan ribu bahkan jutaan The Jakmania. Tidak mungkin. Sebab, Persija itu The Jakmania dan The Jakmania itu adalah Persija. Keduanya ibarat dua sisi koin yang saling melengkapi. Maka, tinggal kita tunggu kiprah Kolev di Persija. Sambil menunggu peresmian Kolev sebagai Allenatore kita kuatkan tekad dulu bahwa Persija menyatukan kita semua. Setuju. Semoga. (*)