Mohon tunggu...
Eko Mulyantoro
Eko Mulyantoro Mohon Tunggu... Buruh - Swasta

Pengamat Sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jepara Belum Butuh Taman Budaya Jepara

8 Oktober 2020   04:35 Diperbarui: 8 Oktober 2020   15:14 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kamis, 8/10/2020. Sebelum membahas apa itu Taman Budaya, sebaiknya kita harus tahu dulu, apa yang dimaksud Taman Budaya adalah suatu area yang mewadahi kegiatan kesenian dan kebudayaan.

Sejarah Taman Budaya tak terlepas dari kebijakan Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam kurun 1970an. 

Direktur Jenderal Kebudayaan kala itu, Prof. Dr. Ida Bagus Mantra, menyaksikan bahwa di banyak negara lain pusat pusat kebudayaan dan kesenian begitu hidup dan berkembang marak. Pusat-pusat semacam itu didukung prasarana dan sarana yang bagus seperti gedung pertunjukkan, galeri seni rupa, teater terbuka, dan ruangan lokakarya yang sangat terpadu. 

Taman Budaya Jepara yang akan didirikan di Kecamatan Pakis Aji, dengan dana dari APBD dan hasil CSR perusahaan di Jepara.

Penulis mengharapkan, agar warga masyarakat Jepara khususnya pekerja seni budaya, penikmat seni budaya dan pakar seni budaya, harus memberikan usulan sbb :

1. usulan pendirian Gedung Taman Budaya, di Jepara jangan terlalu di paksakan, seolah ada kesan sebagai proyek ambisius dan individualist, sebagai keinginan mewariskan bangunan monumental, sebagai icon heritage di era masa kepemimpinan seorang penguasa.

Namun harus di jelaskan ke public, sebagai objek dalam gedung Taman Budaya apakah sudah di kaji secara komprehensif, baik dalam studi kelayakan dalam proses pendiriannya, jangan sampai area yang di banggakan, sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru, destinasi wisata baru dan tempat pengembangan seni budaya, hanya menjadi slogan belaka.

Area Taman Budaya yang menjadi prioritas, harus bisa menyediakan ruang yang jelas, bagi pelaku seni, agar bisa berkreasi dan berinteraksi, sebagai bagian fundamental dalam ranah seni dan budaya.

Sungguh ironis nanti kalau pekerja seni justru tidak punya tempat istimewa untuk berekspresi dan beraksi.

Salam Budaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun