Mohon tunggu...
Eko Halim Santoso
Eko Halim Santoso Mohon Tunggu... Plt Direktur Yayasan Peguruan 17 Agustus 1945 Surabaya

Saya adalah seorang profesional di bidang teknologi informasi yang telah berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam pengembangan sistem, manajemen proyek digital, dan inovasi teknologi untuk institusi pendidikan dan dunia industri. Saat ini saya menjabat sebagai Direktur di Universal Informasi Teknologi serta plt Direktur di Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Surabaya (YPTA 1945). Di luar aktivitas profesional, saya aktif menulis tentang transformasi digital, kepemimpinan teknologi, pengembangan sumber daya manusia, dan isu-isu strategis dalam dunia pendidikan. Saya percaya bahwa berbagi pengetahuan adalah salah satu bentuk kontribusi nyata untuk membangun ekosistem digital yang lebih baik di Indonesia. Melalui Kompasiana, saya berharap bisa berbagi sudut pandang, pengalaman, dan gagasan-gagasan yang mampu memberikan nilai tambah bagi pembaca, serta membuka ruang diskusi yang sehat dan membangun.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Teknologi Bisa Angkat Ekonomi, Tapi Kenapa Kita Masih Jalan Di Tempat?

9 September 2025   07:00 Diperbarui: 9 September 2025   05:36 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Belakangan ini kita sering dengar istilah transformasi digital atau ekonomi berbasis teknologi. Katanya, semua akan serba mudah kalau kita mau "go digital". Nyatanya, kalau kita turun langsung ke lapangan, cerita indah itu belum sepenuhnya terasa.

Di kota besar, mungkin kita bisa pesan makanan dengan sekali klik, bayar pajak lewat aplikasi, atau kirim uang tanpa harus ke bank. Tapi coba tengok desa-desa di pelosok, jangankan aplikasi canggih, sinyal internet saja masih sering timbul tenggelam. Kalau kondisinya begini, siapa yang benar-benar menikmati buah teknologi?

Beberapa hal yang menjadi perhatian:

  • Program digital kita masih banyak yang berhenti di seremoni. Launching aplikasi meriah, tapi setelah itu tidak terurus.
  • Kita masih terlalu bergantung pada platform asing. Bukannya memperkuat kemandirian, malah devisa lari ke luar negeri.
  • UMKM yang jadi tulang punggung ekonomi sering kalah saing di platform besar. Alih-alih naik kelas, malah makin terpinggirkan.

Lalu apa yang bisa kita lakukan?

  • Pertama, pastikan akses internet merata. Internet cepat dan murah harus jadi hak dasar, bukan lagi barang mewah.
  • Kedua, dorong inovasi lokal. Anak muda kita banyak yang jago bikin aplikasi, tinggal diberi ruang dan dukungan nyata.
  • Ketiga, jangan lupa literasi digital. Percuma ada aplikasi keren kalau penggunanya bingung cara pakai.
  • Keempat, data harus diperlakukan sebagai aset bangsa, bukan komoditas bebas jual. Integrasi data penting supaya kebijakan tepat sasaran.

Kalau semua ini dijalankan, teknologi bisa jadi kunci untuk memperbaiki ekonomi kita: UMKM naik kelas, birokrasi lebih efisien, masyarakat lebih sejahtera. Tapi kalau hanya berhenti di jargon dan proyek setengah hati, ya ekonomi digital hanya akan jadi milik segelintir orang.

Akhir kata, saya percaya teknologi itu alat, bukan tujuan. Yang terpenting, bagaimana teknologi dipakai untuk memberi manfaat nyata bagi rakyat kecil. Karena pada akhirnya, ekonomi Indonesia hanya akan kuat kalau semua ikut merasakan, bukan hanya sebagian

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun