Belakangan ini kita sering dengar istilah transformasi digital atau ekonomi berbasis teknologi. Katanya, semua akan serba mudah kalau kita mau "go digital". Nyatanya, kalau kita turun langsung ke lapangan, cerita indah itu belum sepenuhnya terasa.
Di kota besar, mungkin kita bisa pesan makanan dengan sekali klik, bayar pajak lewat aplikasi, atau kirim uang tanpa harus ke bank. Tapi coba tengok desa-desa di pelosok, jangankan aplikasi canggih, sinyal internet saja masih sering timbul tenggelam. Kalau kondisinya begini, siapa yang benar-benar menikmati buah teknologi?
Beberapa hal yang menjadi perhatian:
- Program digital kita masih banyak yang berhenti di seremoni. Launching aplikasi meriah, tapi setelah itu tidak terurus.
- Kita masih terlalu bergantung pada platform asing. Bukannya memperkuat kemandirian, malah devisa lari ke luar negeri.
- UMKM yang jadi tulang punggung ekonomi sering kalah saing di platform besar. Alih-alih naik kelas, malah makin terpinggirkan.
Lalu apa yang bisa kita lakukan?
- Pertama, pastikan akses internet merata. Internet cepat dan murah harus jadi hak dasar, bukan lagi barang mewah.
- Kedua, dorong inovasi lokal. Anak muda kita banyak yang jago bikin aplikasi, tinggal diberi ruang dan dukungan nyata.
- Ketiga, jangan lupa literasi digital. Percuma ada aplikasi keren kalau penggunanya bingung cara pakai.
- Keempat, data harus diperlakukan sebagai aset bangsa, bukan komoditas bebas jual. Integrasi data penting supaya kebijakan tepat sasaran.
Kalau semua ini dijalankan, teknologi bisa jadi kunci untuk memperbaiki ekonomi kita: UMKM naik kelas, birokrasi lebih efisien, masyarakat lebih sejahtera. Tapi kalau hanya berhenti di jargon dan proyek setengah hati, ya ekonomi digital hanya akan jadi milik segelintir orang.
Akhir kata, saya percaya teknologi itu alat, bukan tujuan. Yang terpenting, bagaimana teknologi dipakai untuk memberi manfaat nyata bagi rakyat kecil. Karena pada akhirnya, ekonomi Indonesia hanya akan kuat kalau semua ikut merasakan, bukan hanya sebagian
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI