Mohon tunggu...
Eko Halim Santoso
Eko Halim Santoso Mohon Tunggu... Plt Direktur Yayasan Peguruan 17 Agustus 1945 Surabaya

Saya adalah seorang profesional di bidang teknologi informasi yang telah berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam pengembangan sistem, manajemen proyek digital, dan inovasi teknologi untuk institusi pendidikan dan dunia industri. Saat ini saya menjabat sebagai Direktur di Universal Informasi Teknologi serta plt Direktur di Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Surabaya (YPTA 1945). Di luar aktivitas profesional, saya aktif menulis tentang transformasi digital, kepemimpinan teknologi, pengembangan sumber daya manusia, dan isu-isu strategis dalam dunia pendidikan. Saya percaya bahwa berbagi pengetahuan adalah salah satu bentuk kontribusi nyata untuk membangun ekosistem digital yang lebih baik di Indonesia. Melalui Kompasiana, saya berharap bisa berbagi sudut pandang, pengalaman, dan gagasan-gagasan yang mampu memberikan nilai tambah bagi pembaca, serta membuka ruang diskusi yang sehat dan membangun.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Juni, Bung Karno, dan Tantangan Kebangsaan di Era Digital

19 Juni 2025   07:00 Diperbarui: 18 Juni 2025   15:02 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah. Perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri."
    --- Bung Karno

Di era digital, penjajahan tidak datang dengan senapan, tetapi dengan data, platform, dan algoritma. Kita tidak dijajah secara fisik, tapi bisa dikendalikan secara psikologis. Inilah bentuk perjuangan baru kita.

Apakah Kita Masih Merdeka?

Menjadi bangsa yang merdeka hari ini artinya:

  • Merdeka dari misinformasi.
  • Merdeka dari dominasi budaya luar.
  • Merdeka dalam berpikir, walau dunia maya penuh distraksi.

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya."

Menghormati jasa pahlawan hari ini tidak cukup dengan upacara. Tapi juga dengan memperjuangkan nilai-nilai yang mereka wariska

--- termasuk di dunia digital.

Digitalisasi dengan Jiwa Kebangsaan

Bung Karno tidak anti-teknologi. Justru beliau percaya Indonesia harus mengejar ilmu dan kemajuan. Tapi teknologi harus tetap dikendalikan oleh nilai. Karena kalau tidak, kita akan kehilangan arah.

"Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama. Kita masih hidup di masa pancaroba."

Di masa pancaroba digital ini, kita butuh kompas. Kompas itulah nilai-nilai Pancasila: gotong royong, persatuan, keadilan sosial, dan kemanusiaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun