Mohon tunggu...
Eko Ardianto
Eko Ardianto Mohon Tunggu... Guru

Saya adalah orang yang pantang menyerah. Prinsip hidup saya adalah berjuang tanpa batas. Hidup itu harus terus berjalan walaupun jatuh-bangun. Setiap terjatuh akan ada kesempatan untuk bangun kembali. Hobby saya berenang, lari-lari pagi, memancing dan bermain badminton. Saya suka dengan membaca dan menulis karena dengan membaca dan menulis akan membuat diri kita semakin bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Makanan yang sarat dengan pelajaran dan pendidikan karakter.

12 Juni 2025   07:01 Diperbarui: 11 Juni 2025   13:07 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto makanan gemblong ketan yang sarat dengan pelajaran (Kang_Eko)

Hai sobat Kang_Eko yang berbahagia,Tahukah sobat tentang makanan khas yang terbuat dari ketan dan gula merah? makanan ini bukan hanya lezat, tetapi juga menyimpan segudang pelajaran berharga bagi siswa sekolah dasar. Dari memahami kearifan lokal hingga mengasah kerja sama dan ketelitian, gemblong ketan bisa menjadi media pembelajaran yang kreatif sekaligus menyenangkan. Mari kita telusuri bagaimana makanan tradisional ini dapat dikaitkan dengan kegiatan belajar dan pembentukan karakter siswa khususnya di sekolah dasar.

Sobat,

Gemblong ketan adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari ketan yang digoreng dan dilapisi gula merah, memiliki cita rasa manis dan tekstur kenyal. Dalam pembelajaran di sekolah dasar, gemblong ketan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran kontekstual, khususnya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) atau Seni Budaya dan Prakarya (SBdP). Guru dapat mengajak siswa untuk mempelajari asal-usul, bahan baku, serta proses pembuatan gemblong ketan sebagai bagian dari kekayaan kuliner Nusantara. Hal ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan siswa tentang budaya lokal tetapi juga melatih keterampilan observasi dan analisis sederhana.  

Sobat,

Proses pembuatan gemblong ketan membutuhkan ketelitian, kesabaran, dan kerja sama, yang dapat dikaitkan dengan pendidikan karakter siswa. Misalnya, ketika siswa diajak membuat gemblong ketan dalam kegiatan proyek kelompok, mereka belajar tentang pentingnya kerja sama, tanggung jawab, dan menghargai proses. Selain itu, kegigihan dalam menguleni ketan hingga matang menggambarkan nilai pantang menyerah, sementara berbagi hasilnya dengan teman-teman dapat menumbuhkan sikap empati dan kebersamaan. Nilai-nilai ini selaras dengan penguatan Profil Pelajar Pancasila, terutama dimensi gotong royong dan kreativitas.  

Sobat,

Gemblong ketan juga dapat diintegrasikan dalam pembelajaran interdisipliner, seperti Matematika (mengukur bahan), Bahasa Indonesia (membuat laporan resep), atau IPA (memahami perubahan sifat bahan saat digoreng). Pendekatan ini tidak hanya membuat pembelajaran lebih menyenangkan tetapi juga mengajarkan siswa untuk menghargai kearifan lokal. Dengan mengenalkan makanan tradisional seperti gemblong ketan, sekolah dapat menanamkan rasa bangga terhadap budaya sendiri sekaligus mencegah siswa dari sikap konsumtif terhadap makanan instan. Melalui kegiatan semacam ini, pendidikan karakter dan akademik berjalan beriringan, membentuk siswa yang cerdas dan berakhlak mulia. Itulah beberapa informasi yang dapat Kang_Eko rangkum dan sampaikan. Semoga menambah khazanah keilmuan dan bermanfaat bagi semuanya. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun