Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Minat Belajar Sejarah dan Tantangan Pengembangan Komunitas Sejarah

26 Oktober 2018   14:43 Diperbarui: 30 Oktober 2018   12:50 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sejarah (www.idntimes.com)

Adalah Lucu jika kami bisa berkiprah di kota yang lain, sementara di kota sendiri belum dikenal. Terhitung sejak 2016, kami mulai menggagas Kampung Tematik bertema sejarah dan Jadilah sebuah destinasi bernama "Tawangsari Kampoeng Sedjarah". Konsep ini berupaya mengangkat potensi sejarah yang ada dengan didukung potensi komunitas, Jadilah Festival Tawangsari Kampoeng Sejarah yang untuk Tahun 2018 telah mencapai gelaran ke-IV. 

Komunitas ini telah bertransformasi membuat sebuah konsep destinasi wisata yang pada pelaksanaan september kemarin telah dikunjungi tidak kurang 1500 orang per hari dan dilaksanakan selama 3 hari Festival. Inilah upaya kami mengangkat sejarah sebagai daya tarik destinasi wisata. Mudah mudahan ke depan semakin banyak dikunjungi dan mampu meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat disekitarnya.

Bergerak menuju Tranformasi 

Agar minat belajar sejarah bagi generasi muda bisa dibangun dan komunitas sebagai wadahnya. Pada Tahun 2018 ini kami telah melaunching sebuah Konsep terintegrasi Life Historical Reenactment menjadi sebuah rintisan museum, bernama museum "Reenactor Ngalam". 

Inilah sebuah perjalanan Transformasi dari Hobby sejarah menjadi komunitas terus bergerak menjadi sebuah kampung bergenre sejarah "Tawangsari Kampoeng Sedjarah" dan yang terbaru kami kembangkan sebuah museum. Bagaimana museum kami bisa anda baca di Link sebagai berikut: https://www.kompasiana.com/eko67418.

Dengan mengusung Konsep "Night Museum", kami mencoba memberi sumbangsih pada pembelajaran sejarah cara Reenactor. Banyak kendala yang sebenarnya kami hadapi, antara lain, tidak tersedianya sumber dana untuk pengembangan museum dan penataan lingkungan sekitarnya, juga keterbatasan SDM kami mengelola museum tersebut dikarenakan sebagian besar dari Kami harus bekerja, sekolah atau Kuliah. 

Namun kami tidak akan surut semangat mensikapi perjuangan ini. Sebuah tantangan dari transformasi ini adalah sumbangsih nyata pada pembelajaran sejarah perjuangan bangsa. Ke depan, dibutuhkan bantuan dari stakeholder terkait dan semua pihak agar perjuangan kami memberi efek maksimal pada perkembangan minat belajar sejarah. Tanpa dukungan kami ibarat hidup enggan, matipun segan. Hanya cita cita yang kami punya.

Semoga artikel ini bermanfaat. Adalah mudah mendirikan komunitas yang penuh tantangan adalah bagaimana sebuah komunitas bisa terus tumbuh mengawal cita citanya. Berhenti adalah mudah, tapi melanjutkannya dibutuhkan kegigihan berjuang. Semangat harus tetap dipupuk dan salah satu alternatifnya adalah Kolaborasi antar komunitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun