Atraksi Street Drum Sidoarjo (SDS) dan Pembagian Pakaian Bekas Gratis
Â
Hari minggu pagi di Alun-alun Sidoarjo tidak pernah sepi, hiruk pikuk pengunjung dan lalu lalang kendaraan bermotor menjadikan denyut pusat kota Sidoarjo tak pernah berhenti mengisi hari libur walaupun saat ini Alun-alun Sidoarjo sedang dalam revonasi. Diperkirakan renovasi total Alun-alun Sidoarjo selesai awal Desember 2025. Kemarin saya menulis tentang tempe mendoan yang merupakan kuliner khas Banyumas sedang digemari warga Sidoarjo.
Masyarakat yang datang ke Alun-alun Sidoarjo pagi hari Minggu pagi menjadi hiburan sendiri. Alun-alun ruang terbuka memang cocok buat refresing sekedar jalan-jalan bersama keluarga, olahraga, dsb dengan didukung fasilitas yang memadai seperti tempat bermain anak-anak, air mancur yang bergerak naik turun, trotoar yang lebar, tempat duduk tertata rapi dan parkir yang luas. Sebelum direnovasi ruang publik ini berdiri beberapa gazebo, ruang fitness, dan ruang pertemuan terbuka (paseban orang Sidoarjo menyebutnya).
Di trotoar yang lebar inilah dimanfaatkan komunitas anak muda bermain musik, mereka menamakan dirinya Street Drum Sidoarjo (SDS). Mereka berada bermain drum dilengkapi alat pengeras suara sehingga menarik pengunjung melihatnya, dan ada yang memfoto pemain drum. Â Saya lihat mereka bergantian main drum tiap lagu. Kebanyakan lagu-lagu barat genre rock, kadang diselingi lagu pop Indonesia.
Pemain drum sepertinya sudah lihai, lincah memainkan stik menabuh drum. Yang menarik diantara penabuh drum ada seorang anak, ia sudah dua kali menabuh drum, satu lagu barat dan satu lagu pop Indonesia (Koes Plus). Saya pun menikmati menyaksikan para drumer ini bergantian seperti ajang latihan menunjukkan kepawaiannya bermain drum, dan mereka saling support dan bertepuk tangan. Pengunjung yang pegang HP berkali-kali mengabadikan memfoto drumer cilik, dan aplaus pengunjung.
Acara ini dikemas cukup apik oleh seorang yang mengatur acara ini . Ia membawa mikrofon mengatur setiap pergantian yang akan main drum dan mengenalkan kepada pengunjung menyebut nama pemain drum. Saya pun penasaran ingin mendekati yang pegang mikrofon ini  bertanya lebih jauh tentang Street Drum Sidoarjo (SDS). Saya sampaikan kepadanya bahwa atraksi main drum ini bagus dan menarik, saya bisa menikmatinya dan kebetulan saya juga suka musik.
Pembawa acara ini mengenalkan namanya Yopie Aditya. Anak muda ini energik dan lincah cocok sebagai MC. Saya bilang ke Yopie bolehkah acara ini saya tulis di media sosial. Katanya, boleh Pak dengan wajah sumringah sepertinya bangga. Ia bercerita kegiatan/atraksi ini sudah berjalan yang ke-26 tiap Minggu pagi di Alun-alun Sidoarjo. Lalu, tanya kepada dia: "Ada berapa pemain drum? "Ada 16 orang" jawabnya. Saya bilang kepadanya kegiatan ini supaya terus dipertahankan terutama anak-anak muda yang punya bakat main musik tersalurkan dengan baik, siapa tahu diantaranya ada menjadi drumer terbaik di Indonesia dan membawa nama Sidoarjo. Dia pun tersenyum, memandangku seakan malu-tersipu. Saya janjikan akan saya tulis di Kompasiana, mudahan dipublish. Trima kasih banyak pak, katanya.
Di depan alat drum terpampang beberapa kaos oblong warna warni ada gambar drum dan lainnya, dibelakang kaos oblong ada tulisan "Street Drum Sidoarjo, One Pride Play Drums". Saya tanya lagi: "Apakah kaos ini memang dijual?" "Ia pak" jawabnya. Saya tanya lagi: "Berapa harga satu kaos?" "Seratus ribu pak" katanya. Semoga ada yang beli kataku dan dia tersenyum lagi.