Mohon tunggu...
Eko Setyo Budi
Eko Setyo Budi Mohon Tunggu... Pemerhati Budaya

Menulis buku untuk peradaban, sejarah dan amal jariah. Suka traveling, kuliner dan olahraga jalan kaki/jogging.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Wisata Religi Sunan Drajat Lamongan dan Buah Sawo Kecik yang Melimpah

19 Agustus 2025   10:42 Diperbarui: 19 Agustus 2025   16:26 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu masuk Makan Sunan Drajat, Lamongan (dok. pribadi)

Sekitar pukul 14.30 saya keluar dari makam Sunan Drajat dan ingin mampir ke museum Sunan Derajat, namun pintu museum terkunci. Bangunan museum tidak terlabu besar, kondisi bangunan kokoh dan terlihat terawat dan bersih. Seandainya bisa masuk museum mungkin saya banyak bertanya ke penjaga museum. 

Ketika masuk komplek makam Sunan Drajad saya menemui dulu juru kunci menyampaikan tujuan ke sini yakni ziarah dan ingin mengetahui riwayat Sunan Drajat sosok salah satu tokoh penyebaran Islam di P. Jawa. "Bapak bisa datangi Musem Sunan Drajat, di sana ada jual buku kisah Sunan Drajat harganya lima ribu per buku", ujarnya.

Sayangnya setelah saya keluar dari komplek makam menuju Museum Sunan Derajat sudah tutup. Saya lihat di jam tanganku pukul 15.00. Saya tanya kepada salah satu ibu-ibu duduk bersimpuh di sekitar museum dekat jalan keluar lorong (maaf) yang meminta sedekah ke pengunjung/peziarah, katanya museum sudah tutup sekitar jam 14.00. Saya tanya lagi, apakah tiap hari museum buka? jawabnya tiap pagi museum sudah buka.

Banyak Penjual Sawo Kecik di Lorong Keluar  

Karena museum sudah tutup, lalu saya langsung pulang menuju pintu keluar melewati lorong yang banyak jualan souvenir dan kuliner. Saya melewati sepanjang lorong itu banyak bedak-bedak souvenir, jualan makanan minuman. Para penjual itu kebanyakan ibu-ibu. 

Sesekali saya melirik souvenir atau makanan langsung disapa ibu-ibu untuk membeli barang dagangannya. Namun, saya tidak bergeming membeli souvernir misal kaos bertulis sunan drajat, tetapi saya malah tertarik beli sawo kecik dari seorang ibu menyapaku dengan ramah untuk membelinya. 

Katanya, "Pak mampir sawo manis dua kilo 15 ribu". Saya mendekatinya, lalu ibu itu memegang pisau membelah sebuah sawo sudah matang disodorkan ke saya untuk mencicipi. 

Saya bilang ke ibu itu, "Sawonya manis bu, saya beli dua kilo". Langsung bayar 15 ribu tanpa menawar, bantinku kok murah, ditempatku (Sidoarjo) sekilo paling murah bisa 15 ribu per kilo, dan itu pun sawonya kecil. Saya kalau beli buah-buahan jarang sekali menawar, tetapi kalau pembelinya ibu-ibu saya lihat ada tawar-menawar atau sekedar bertanya-tanya dulu.

Buah sawo kecik melimpah di Obyek Wisata Makan Sunan Drajat (dok. pribadi)
Buah sawo kecik melimpah di Obyek Wisata Makan Sunan Drajat (dok. pribadi)

Setelah beli sawo, lanjut keluar melewati lorong. Saya sedikit tercengang setelah melangkah agak jauh beli sawo tadi, terlihat sederatan bedak semua jualan sawo kecik. Tiap keranjang besar berisi sawo ukuran berbeda, ada yang ukuran kecil, sedang dan besar. Di lain itu, ada  kios-kios souvernir sebagian depannya ada dua atau tiga keranjang jual sawo. Pikirku sekarang ini sedang musim buah sawo melimpah di wilayah Lamongan.

Sekali lagi ibu-ibu penjual sawo di deretan bedak khusus penjual buah sawo (klaster sawo) itu menyapaku, mereka menawarkan sawo yang manis, walaupun saya sudah menenteng tas kresek berisi sawo. Namun, saya tak tahan akhirnya mampir ke salah satu penjual sawo, tapi saya tidak beli sekedar iseng tanya harga sawo. Harga sawo ukuran kecil dibandrol 5 ribu se kilo, ukuran besar 10 ribu per kilo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun