Mohon tunggu...
EKI WIRATAMA PUTRA
EKI WIRATAMA PUTRA Mohon Tunggu... Pegawai Swasta, Mahasiswa

Saya adalah orang yang pekerja keras, simple, dan tidak banyak bicara. Saya juga sedang menempuh pendidikan Universitas Mercu Buana NIM saya adalah 41322110039

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jati Diri Manusia Otentik, Representasi "Semar" dan Upaya Pencegahan Tindakan Korupsi

19 Juni 2025   21:01 Diperbarui: 19 Juni 2025   21:01 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri_Prof Apollo
Dokpri_Prof Apollo
Dokpri_Prof Apollo
Dokpri_Prof Apollo
Dokpri_Prof Apollo
Dokpri_Prof Apollo
Dokpri_Prof Apollo
Dokpri_Prof Apollo
Dokpri_Prof Apollo
Dokpri_Prof Apollo
Dokpri_Prof Apollo
Dokpri_Prof Apollo
Dokpri_Prof Apollo
Dokpri_Prof Apollo
Dokpri_Prof Apollo
Dokpri_Prof Apollo

Korupsi merupakan salah satu masalah serius yang masih dihadapi Indonesia. Menyedihkannya lagi, korupsi justru kerap dilakukan oleh para petinggi negara yang sudah dipercaya untuk bantu membangun bangsa dan mensejahterakan rakyatnya.

Namun, sayangnya banyak para pemangku kepentingan yang justru terbuai memanfaatkan jabatannya untuk memperoleh keuntungan pribadi alias melakukan korupsi. Kasus korupsi di Indonesia sampai saat ini masih terus ada. Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) terus berusaha membongkar tindak-tindak pindana korupsi yang merugikan negara.

Sebab, jika dibiarkan, kasus korupsi perlahan merusak sendi-sendi bangasa dan membuat masyarakat semakin hidup dalam kesengsaraan. Pasalnya, tindak korupsi berpotensi merebut hak rakyat. Seperti hak untuk berpendidikan, kesehatan, pangan, dan juga lainnya.

Di sisi lain, tindak korupsi juga berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan banyaknya kasus korupsi, kerjasama internasional sulit untuk terjalin.Para investor asing akan berpikir ulang jika ingin menanam modal di Indonesia, jika kasus korupsinya terus meningkat. Tak hanya itu, korupsi juga dapat menghambat pembangunan infrastruktur yang sedang dilakukan.

Alhasil, pembangunan infrastruktur yang seharusnya bisa dirasakan masyarakat dalam waktu yang sudah ditentukan justru terbengkalai. Oleh sebab itu, tindak pidana korupsi tak bisa didiamkan begitu saja sekecil apapun itu. Para koruptor harus benar-benar diproses hukum agar mendapatkan efek jera.

Di sisi lain, pendidikan anti korupsi juga penting untuk diberikan kepada kaum muda di Indoesia, agar mereka paham bahwa perbuatan pidana tersebut sangat merugikan negara dan berdampak buruk bagi banyak orang.

Melalui pendidikan tersebut, generasi muda bisa diajarkan bagaimana cara mencegah korupsi atau agar tidak melakukan tindak pidana itu. Gaya kepemimpinan Semar bisa dijadikan rujukan untuk mencegah seseorang melakukan tindak pidana korupsi yang dapat merugikan diri sendiri dan masyarakat luas.

Apa itu Semar? (WHAT)

Kebanyakan orang Indonesia pasti tak asing lagi dengan sosok bernama 'Semar'. Semar sendiri dikenal sebagai tokoh penting dalam pewayangan Jawa. Semar dikenal sebagai sosok yang humoris karena suka melawak. Namun, di sisi lain, ia juga dikenal sebagai sosok yang bijaksana, sakti, dan sering mewakili suara rakyat.

Namun, Semar juga kerap dinilai sebagai simbol yang relevan dengan jati diri bangsa Indonesia. Menariknya lagi, dalam pewayangan Jawa, Semar sering dianggap sebagai simbol Tuhan atau dewa dalam berbagai agama yang ada di Indonesia, seperti Jawa, Hindu, dan Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun