Mohon tunggu...
ekha yustira
ekha yustira Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melalui Diskusi, Semangat Keorganisasian Remaja Masjid di Dusun Patokpicis Desa Patokpicis Kecamatan Wajak Malang Diasah

10 Juli 2018   19:00 Diperbarui: 10 Juli 2018   19:17 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Patokpicis adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur yang sebagian penduduknya lebih banyak beragama islam, sehingga sangat banyak pondok pesantren di wilayah itu, terutama di dusun klakah atau di sebelah barat desa patokpicis yang berbatasan dengan desa blayu. 

Tepatnya di dusun patokpicis terdapat 3 masjid yaitu masjid Al-Badar, masjid Al-Muttadi'in, dan masjid Darussalam. Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Bapak Modin setempat struktur keorganisasian di ketiga masjid tersebut kebanyakan belum terbentuk dengan struktur yang baik terutama dalam pembentukan organisasi remaja masjid. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang berinisiatif membuat program kerja yang berfokus pada pembekalan dan menumbuhan semangat keorganisasian pada remaja masjid dusun patokpicis.

Sebagian besar mata pencaharian penduduk di dusun patokpicis adalah di sektor pertanian, beternak ayam, pedagang, dan penambang pasir. Mayoritas pendidikan terakhir pemuda di dusun patokpicis adalah lulusan SLTA/SMA. Setelah lulus kebanyakan dari pemuda laki-laki adalah bekerja meneruskan pekerjaan orangtuanya. Ditambah lagi tuntutan kebutuhan ekonomi yang menuntut para pemuda di dusun patokpicis untuk bekerja di usia muda. Karena kesibukan itulah yang membuat pemuda sebagai generasi muda di dusun tersebut menjadi acuh tak acuh terhadap peran sebagaimana mereka di masyarakat.

Organisasi REMAS (Remaja Masjid) bukanlah hal yang asing di telinga pemuda pemudi dusun patokpicis. Bahkan di masjid Al-Badar sudah terdapat struktur organisasi remaja masjid, walaupun masih belum terstruktur dengan baik. Ada kurang lebih 35 orang anggota remas di masjid Al-Badar, kurang lebih 10 orang remas di masjid Darussalam, dan kurang lebih 15 orang remas di masjid Al-Muttadi'in. "Rata-rata semua masjid disini sudah ada organisasi remasnya, tapi ya begitu tidak ada struktur yang jelas dan anggotanya kurang aktif" ujar Ust. Ma'arif selaku takmir Masjid Darussalam.

Salah satu kegiatan remaja masjid di Masjid Al-Badar adalah pertemuan di tanggal 1 dan 15 dengan agenda pembacaan tahlil dan pengajian serta membayar iuran Rp. 5000,- per orang untuk membantu pembangunan renovasi masjid Al-Badar. Anggota REMAS di Masjid Al-Muttadi'in mengikuti organisasi masyarakat IPNU IPPNU Kecamatan Wajak. Kegiatan rutinan organisasi remas di Masjid Al-Muttadi'in tergolong paling aktif, seperti pada saat bulan Ramadhan anggota REMAS beserta para Takmir mengadakan acara Nuzulul Qur'an yang pesertanya adalah seluruh anggota remas dan takmir kecamatan wajak dengan pembicara Ustadz dari Kota Semarang. Organisasi remaja masjid di Masjid Darussalam belum memiliki jadwal yang tetap, kegiatan yang biasa dilakukan hanya berkumpul dengan agenda membaca Al-Qur'an bersama beserta pengajiannya.

Kelompok Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang memberikan solusi melalui diskusi dan motivasi keorganisasian remaja masjid di Dusun Patokpicis pada tanggal 7 Juni 2018 dengan tujuan menumbuhkan semangat organisasi remaja masjid serta pembekalan pembentukan kepengurusan organisasi remas secara terstruktur. Diskusi ini mendatangkan pembicara yaitu Saudara Anwar Khirom dari anggota ASC (Al-Qur'an Study Club) Universitas Negeri Malang tahun 2014.

 Remaja masjid merupakan anak organisasi Takmir masjid, karena hal itu dalam aktivitasnya perlu penyelarasan yang baik, sehingga terjadi sinergi yang saling menguatkan. Meskipun demikian, Remaja masjid adalah organisasi otonom yang relatif independen dalam membina anggotanya.

Remaja masjid harus dapat menyusun program rutinan, menentukan bagan dan struktur organisasi, serta memilih pengurusnya sendiri. Hasil dari penyuluhan ini diharapkan anggota remaja masjid dapat memanfaatkan peran mereka dalam organisasi, lebih semangat lagi dalam mengikuti keorganisasian remaja masjid serta dapat mengembangkan potensi dan kemampuannya dalam beraktivitas secara mandiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun