Mohon tunggu...
Eka Yuliati
Eka Yuliati Mohon Tunggu... Pembelajar sepanjang hayat

Pendidikan: Eka adalah seorang profesional di bidang pendidikan, penulis, dan perancang modul Literasi. Eka memiliki latar belakang pendidikan yang kuat, termasuk gelar master prodi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. Saat ini, Eka sedang menyelesaikan studi doktorat di bidang Ilmu Pendidikan di Universitas Pendidikan Ganesha. Sebelumnya, Eka mengenyam pendidikan guru di London Teacher Training College. Karier: Eka terlibat dalam berbagai kegiatan pendidikan, termasuk merancang dan melatihkan modul literasi membaca dan menulis cerita anak. Eka telah menjadi narasumber di berbagai lokakarya nasional. Publikasi: Penelitian Eka terfokus pada membaca kelas awal dan asesmen. Publikasinya tercatat di repositori Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Eka telah menerbitkan buku di bidang asesmen yang berjudul Konstruksi Instrumen, Mengonstruksi Tes dan Nontes. Selain itu, Eka telah menerbitkan puluhan buku cerita anak pada skala nasional yang dapat diakses gratis untuk pembaca yang dia cintai. Puluhan karya-karya Eka dapat ditemukan di berbagai platform antara lain literacy cloud, let's read, budi Kemdikbud dan sekolah enuma. Karyanya juga dapat ditemukan di Google Scholar. Eka pernah menjadi bagian dari Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di sekolah. Eka dikenal karena dedikasinya terhadap pengembangan pendidikan dan Literasi di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Haciii, Jangan Sampai Guru Era Digital Terjebak 7 Dosa Klasik

12 Oktober 2025   14:26 Diperbarui: 12 Oktober 2025   11:34 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Naskah Cerita Haciii, Gerakan Literasi Nasional. Penulis Eka Yuliati. Ilustrator Ira Ken

Era disrupsi bikin dunia pendidikan bergerak liar. Guru dan pemimpin harus jeli, reflektif, dan siap kolaborasi dengan semua pihak. Romo Haryatmoko mengingatkan, tantangan hari ini bukan cuma soal teknologi, tapi juga soal makna, etika, dan keberanian mengubah budaya sekolah. Pemimpin pendidikan sekarang, bukan lagi super-bos yang tampil di depan, tapi lebih mirip “navigator” yang menghubungkan inspirasi dari guru, murid, hingga komunitas.

Tapi, inovasi tanpa nilai bukan solusi. Di tengah arus teknologi, jebakan “7 dosa guru” ala Herman Harrell Horne menunggu: arogansi intelektual, keseragaman paksa, pembelajaran pasif, mengabaikan konteks hidup, otoritarianisme, asal-asalan, dan lupa mengajar manusia seutuhnya. 

Guru dan pemimpin sejati mesti terus refleksi, membebaskan, bukan membelenggu jiwa-jiwa muda. Alih-alih jadi pabrik yang menyeragamkan, kelas harus jadi taman yang merangkul keberagaman dan tumbuhnya jiwa pembelajar.

Di sinilah buku saya yang kesekian berjudul Haciii  bisa benar-benar membantu. Buku ini bukan cuma soal persahabatan dan kesehatan, tapi jadi alat refleksi dan praktik inovasi di ruang kelas. Guru bisa ajak anak berdiskusi, bermain peran, atau simulasi, lalu biarkan murid-murid  berperan sebagai pemimpin kecil, belajar berpikir kritis, berkolaborasi, dan siap gagal atau sukses bersama. 

Buku Haciii  membantu guru menciptakan kelas yang semarak dengan cerita, kelas yang berkisah, aman, terbuka, dan menghargai keunikan setiap anak. Yang terpenting, menghindari “dosa-dosa” lama dan membuat pembelajaran tetap bermakna, bahkan di tengah hiruk-pikuk digital.

Akhirnya, pendidikan hari ini memang menuntut perubahan dan inovasi, tapi makna, nilai, dan empati adalah kunci menghadapi era disruptif. Tugas kita sebagai guru dan pemimpin bukan sekadar menguasai teknologi atau memburu hasil, melainkan membangun ekosistem pembelajaran yang tumbuh dari refleksi, kebijaksanaan, dan keberanian menemukan jalan baru bersama-sama. Pendidikan yang membebaskan dan memanusiakan, itulah harapan terbesar di era digital yang serba cepat dan penuh perubahan.

Eka-Yuliati_Sahabat-Kecil-Raksasa-Besar_Sanitasi-dan-Kesehatan_B1.pdf
https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/625/1/2019-AHMAD SOLIHIN-2015.pdf

https://www.academia.edu/6945724/Modul_untuk_Pendidikan_Guru
http://repository.uki.ac.id/7602/1/FilsafatPendidikanKristen.pdf
https://www.instagram.com/p/DJWA0mRP87t/

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun