"Sombong apa lupa nih?" tanya lelaki berkulit sawo matang agak legam.
"Siapa ya?" tanyaku
Lelaki tersebut sejenak merapikan poninya. Entah mengapa diriku seperti tersedot dalam pusaran waktu puluhan tahun silam. Ya, kurasa aku mengingatnya. Dia...
"Galih Satriyo" lelaki tersebut mengulurkan tangan.
Aku tersenyum padanya, "Aduhai Galih, apa kabarmu? Lama sekali dirimu menghilang"
Lelaki itu tersenyum seraya menyambar tanganku.
Aku merasa kikuk,kucoba melepaskan genggaman tangannya.
"Maaf..." ucapnya, "Aku tahu dirimu akan datang kesini"
"Tahu dari mana?"
"Aku mencarimu"
Aku tertawa pelan. Ah, buat apa lelaki semapan Galih Satriyo mencari seorang Ganesha. Tunggu, bukankah dirinya seharusnya berada di Papua sana. Dia kan pegawai perusahaan tembaga raksasa bernama Freeport.