Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Daun Hati

11 Oktober 2018   04:26 Diperbarui: 15 Oktober 2018   08:55 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tidakkah kau ingat apa yang aku bawakan untukmu ini"

Apa yang dibawa oleh dr Rama sama persis dengan apa yang diterimanya dua puluh tahun yang lalu,  saat usianya menginjak 17 tahun. 

"Mengapa? " tanya Sinta,  "Mengapa kau ingin bertemu denganku? Bukankah dirimu sudah bahagia dengan wanita itu? "

"Wanita itu adalah pilihan dari keluargaku.  Aku tidak bisa menolaknya karena keluargaku banyak berutang jasa dengan ayahnya"

"Mengapa harus dirimu,  mengapa tidak kakak laki-lakimu"

dr Rama menunduk sedih, " Karena wanita itu memilihku,  bukan kakakku"

Sinta menghela napas panjang. 

"Masihkah kau ingat Sinta,  teman-teman selalu berpikir bahwa kita adalah pasangan paling sempurna.  Rama dan Sinta" kata dr Rama

"Aku sudah bersuami Ram... Mohon maaf aku tidak ingin nostalgia kembali ke masa-masa putih abu-abu"

"Sinta,  maafkan aku"

"Aku sudah memaafkanmu dokter.  Aku sudah melupakan semuanya"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun