Sebuah panggilan telpon terlihat di layar monitor Rangga, Â dari Rahmat.Â
Rangga melihat jam tangannya menunjukkan pukul 2.35 dini hari.Â
"Assalamualaikum  Mas. Dah sampe mana keretanya? " tanya Rahmat
"Waalaikumsalam. Â Sampe cirebon. Bapak gimana? "
"Bapak meninggal dunia lima menit yang lalu"
"Oke, Â aku balik ke Yogya. Â Aku turun cirebon cari mobil menuju sana"
Entah apa yang dipikirkan Rangga, Â antara sedih dan ikhlas. Sedih karena statusnya sudah berubah menjadi anak yatim piatu. Ikhlas karena sudah tidak tega melihat bapak dipasangi banyak saluran, Â di CT scan, berulang kali diukur tekanan darahnya.Â
Setidaknya keempat bersaudara itu tidak mengalah karena cinta. Â Mereka memperjuangkan cinta mereka. Memperjuangkan tenaga, Â waktu dan doa terbaik untuk bapak mereka. Â Jika biaya itu sudah tidak masuk hitungan dalam pengorbanan. Â Seberapapun besarnya biaya akan diberikan oleh keempat bersaudara itu agar orangtua tunggalnya tetap hidup dan selalu ada diantara mereka.Â
Cinta itu bukan berarti mengalah
Cinta harus diperjuangkan
(didedikasikan untuk Alm Bapak Drs Suwardi, mantan kepala sekolah, Â bapak terbaik bagi anak2 nya, 8 Oktober 2018)