Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Logika Dikalahkan Logika

27 September 2018   07:42 Diperbarui: 27 September 2018   07:45 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Hari ini hari minggu, namun rupanya di hari libur ini tidak membuat suasana kota Surabaya lengang. Sepanjang perjalanan menuju stasiun Pasar Turi aku melihat kesibukan warga Surabaya memadati tiap jalanan. Aku akan melakukan perjalanan menuju Jakarta menggunakan Kereta Argo Anggrek pagi. Jam delapan pagi kereta akan diberangkatkan, aku masih punya waktu lima belas menit lagi untuk cari cemilan. Jujur saja kalau pagi, perutku belum bisa diisi dengan nasi, biasanya aku sarapan sepotong roti dan segelas susu. Tapi di kota perantauan ini, tidak ada yang menyiapkan sarapan untukku.

Aku akan ke Jakarta untuk melanjutkan program magang sebuah perusahaan milik Negara. Kurang lebih setahun lagi, jika kinerjaku bagus aku bisa diangkat menjadi karyawan tetap. Usiaku tidak lagi muda, saat ini aku menginjak usia dua puluh enam tahun, jadi aku harus serius dengan pekerjaanku. Demi masa depanku nanti.

Taksi yang aku tumpangi sudah memasuki pelataran stasiun Pasar Turi. Aku segera membayar ongkos taksi  dan menuju ke sebuah minimarket untuk membeli cemilan.

"Hai Rey..." sapa Arjuna ketika aku keluar minimarket setelah membeli satu kantong penuh cemilan.

"Whoi..." sahutku sambil bersalaman dengan Arjuna.

Arjuna ini merupakan teman seangkatan yang akan menjalani magang yang sama denganku. Kini kami berjalan bersama memasuki ruang tunggu stasiun Pasar Turi.

"Ini tiket keretamu Rey...Nanti bayarnya ke aku ya" kata Arjuna.

Aku mengangguk pelan, ya Arjuna ini yang mengkoordinir semua tiket  kereta apinya. Sekitar ada sebelas orang yang akan melakukan perjalanan dengan kereta api ini. Sembilan laki-laki, termasuk aku dan Arjuna. Dan dua orang perempuan bernama Ganesha dan Sinta.

"Kamu lihat Ganesha nggak Rey?" tanya Arjuna

 Aku mengangkat bahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun