Mohon tunggu...
Egia Astuti Mardani
Egia Astuti Mardani Mohon Tunggu... Pejalan

Pendidik yang Tertarik pada Problematika Ummat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesejahteraan Guru Memprihatinkan, Pendidikan Berkualitas Butuh Uang dan Sistem Ideal

23 April 2025   17:25 Diperbarui: 23 April 2025   17:25 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru (Sumber: Pixabay/Pexels)

Isu kesejahteraan guru bukan isu baru. Gelar 'pahlawan tanpa tanda jasa' mengaburkan realita bahwa guru juga salah satu profesi yang wajib diperhatikan kesejahteraannya. Sayangnya, di negeri ini, mereka yang memilih jalan hidup sebagai guru harus hidup dengan penuh kekhawatiran. Bagaimana tidak?

Jika masih berstatus honorer, upah guru per bulannya masih di bawah UMR, bahkan terkesan kurang layak jika disandingkan dengan kewajibannya mendidik generasi bangsa. Masih ingat video viral guru honorer yang digaji 200 ribu per bulan? Miris betul.

Untuk mendapatkan upah yang sedikit lebih layak, guru mau tidak mau harus terdaftar sebagai abdi negara atau ASN. Bukan perkara mudah menjadi ASN guru. Lulusan sarjana pendidikan harus menjalani Pendidikan Profesi Guru atau PPG terlebih dahulu. Belum lagi 'berebut' kuota formasi CASN yang dibuka pemerintah tiap periode pembukaan CASN.

Pendidikan Butuh Uang?

Ya, pendidikan berkualitas memang butuh uang. Ya uang untuk menyelenggarakan sarana prasarana, termasuk menggaji guru dengan bayaran yang layak. Namun, tidak cukup hanya anggaran besar.

Memang anggaran pendidikan negara ini cukup besar. Sayangnya besar juga jumlah yang dikorupsi. Menurut Indonesi Corruption Watch (ICW), pada tahun 2023, ada 30 kasus korupsi di sektor pendidikan yang ditindak penegak hukum, 40% di antaranya dana BOS.

Untuk itu, bukan hanya anggaran yang besar, mewujudkan pendidikan berkualitas mutlak membutuhkan sistem yang ideal, bukan sistem korup yang melahirkan banyak koruptor.

Melirik Sistem Hidup Islam sebagai Sistem Ideal

Beruntungnya menjadi muslim adalah mereka hidup di dunia tidak dibiarkan begitu saja. Akan tetapi, hidupnya muslim itu sudah dibekali dengan sistem hidup atau seperangkat aturan yang disebut syariat Islam.

Sebagai agama yang sempurna, syariat Islam mencakup sistem hidup konprehensif yang sangat mungkin diterapkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Masalah politik pendidikan pun juga termasuk dalam cakupan pengaturan sistem Islam.

Jika masalah pendidikan hari ini terpentok mental korup para pejabatnya, sistem Islam justru membebaskan manusia dari mental korup. Spirit iman dan takwa akan menjadi self control para pejabat agar tidak keluar dari syariat.

Dalam Islam, pendidikan dipandang sebagai kebutuhan rakyat yang wajib dipenuhi negara. Negara wajib menyiapkan anggaran yang berasal dari baitul mal untuk membiayai berjalannya proses pendidikan, seperti masalah kesejahteraan guru dan semua orang yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun