Mohon tunggu...
Ega Briella P
Ega Briella P Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penghentianku

30 Juli 2017   07:13 Diperbarui: 30 Juli 2017   08:52 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seperti mentari yang dapat berhenti bersinar. Begitupun air yang akan berhenti mengalir. Semua karena waktu yang memaksa berhenti.

Terlihat jelas dengan siang yang berganti malam. Keistimewaan Tuhan yang tak terhingga pada dunia. Begitupun pada jiwa.

Benarkah bahagia akan bertukar dengan derita?.

Benarkah nanti luka akan berganti dengan suka?

Benarkah cinta mampu berubah menjadi benci?

Ataukah semua akan berhenti?

Mungkin semua benar karena waktu akan terus berputar. Jarum waktu akan terarah pada pasangannya. Atau mati dan terhenti.

Namun tidak dengan cintaku. Dia tidak menggantikannya dengan benci tetapi bertukar dengan sayang. Rasa yang membuat aku terdiam menahan nafsu yang tak ingin aku sampaikan.

Beribu harap akan ku abaikan. Walau penuh luka yang tak mampu terobati. Namun aku akan menunggu Kuasa Ilahi dalam penghentianku.

Briella, 30 Juli 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun