Mohon tunggu...
Ega Ayu Agustin
Ega Ayu Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional FISIP UNEJ

Saya sedang belajar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Optimis Selamat dari Ancaman Resesi, Indonesia Semakin Gencar Tingkatkan Investasi

5 Maret 2023   20:57 Diperbarui: 5 Maret 2023   21:03 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Akhir tahun 2022 dunia diterpa oleh ancaman resesi ekonomi global yang digadang akan semakin mencekik di tahun selanjutnya. Negara dapat dikatakan jatuh ke dalam jurang resesi apabila kondisi ekonominya kian memburuk. 

Kondisi tersebut ditandai dengan nilai negatif dari pertumbuhan ekonomi riil selama dua kuartal berturut-turut, adanya penurunan dari nilai Produk Domestik Bruto (PDB), serta tingkat pengangguran yang semakin tinggi. Perkiraan resesi global ini muncul setelah banyaknya ketidakstabilan yang terjadi dalam hubungan internasional.

Ketidakstabilan yang sangat berdampak pada sektor perekonomian dunia ini diawali dengan kemunculan pandemi Covid-19 di tahun 2020. Aktivitas di berbagai negara menjadi sangat ketat dan terbatas. Banyak perusahaan memilih untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawan-karyawannya, sehingga beberapa tenaga kerja kehilangan sumber penghasilan.

Belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi Covid-19, krisis ekonomi global kembali dibangkitkan dengan adanya invasi Rusia ke wilayah Ukraina pada awal tahun 2022. 

Konflik antara kedua negara tersebut menyebabkan rantai pasokan energi dunia mengalami gangguan. Negara-negara yang sangat bergantung pada komoditas dari dua negara tersebut pun mengalami banyak kesulitan dalam aktivitas perekonomiannya. Pada akhirnya, dua kasus tersebut berpengaruh pada penurunan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Dunia. 

Laju inflasi dunia pun menjadi sangat tinggi. Sehingga, dalam menanggapi hal tersebut bank sentral di seluruh dunia berbondong-bondong menaikkan tingkat suku bunganya. "Sekitar 60 negara di dunia diprediksi mengalami krisis ekonomi oleh Internasional Monetary Fund (IMF), 40 negara di antaranya bahkan sudah dipastikan ambruk," ungkap Presiden Joko Widodo.

Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia pastinya juga tidak terlepas dari rasa khawatir dan waspada akan potensi alami resesi ekonomi. Meski begitu, Negara Macan Asia ini tampak menjadi salah satu negara yang cukup percaya diri dalam menghadapi ancaman resesi global. Kondisi ekonominya pun terbilang masih cukup stabil hingga akhir tahun 2022. Hal tersebut dapat diyakini dengan melihat posisi Indonesia yang masih memiliki sandaran kekuatan ekonomi domestik cukup besar.

Investasi Jadi Solusi

Selain ekonomi domestik, investasi juga menjadi salah satu unsur yang dijadikan sebagai senjata oleh pemerintah Indonesia dalam menghadapi ancaman resesi. Investasi merupakan salah satu iklim dalam perekonomian yang memiliki simbiosis mutualisme. Iklim investasi ini mampu memberikan bantuan berupa modal untuk keberlangsungan proses produksi perusahaan. 

Hal tersebut membantu perusahaan untuk tetap bisa melanjutkan proses produksi dan mempertahankan lapangan pekerjaan. Di sisi lain, investasi ini juga memberikan jaminan keuntungan jangka panjang kepada para penanamnya. Sehingga, meskipun investasi juga termasuk salah satu unsur yang terdampak oleh krisis ekonomi global dan tingginya pengangguran di Indonesia, pemerintah tetap mendorong peningkatan realisasinya.

Presiden Joko Widodo pun sempat mengungkapkan bahwa ketika situasi ekonomi dunia sedang terpuruk dan beberapa negara di Eropa memasuki jurang resesi, Indonesia masih kerap menerima berbagai investasi baik Penanaman Modal Asing (PMA) ataupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Sehingga, selain dari kekuatan ekonomi domestik Indonesia juga memiliki sandaran tambahan dari realisasi investasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun