Kiper adalah pertahanan terakhir klub untuk mengamankan gawang dari gol lawan. Namun, memiliki banyak kiper bisa memberikan polemik.
PSG baru-baru ini merekrut empat pemain bintang untuk mengisi musim 2021/22. Mereka adalah Wijnaldum, Sergio Ramos, Achraf Hakimi dan Gianluigi Donnarumma.
Beberapa orang mungkin berpikir, PSG saat ini punya komposisi yang sangat solid.Â
Ini benar. Mari lihat faktanya.
Di lini depan, Mauro Icardi dan tidak ketinggalan Mbappe menempati posisi striker didampingi Angel Di Maria, Neymar dan sesekali Draxler atau Sarabia.
Bergeser ke bagian tengah, komposisi pemain pun sangat kuat: Wijnaldum, Verratti, Herrera, Gueye, Paredes atau Pereira.
Di bagian belakang, Sergio Ramos menambah tebal benteng pertahanan bersama Marquinhos dan Kimpembe.
Masuknya Hakimi semakin mengokohkan sisi kanan PSG.
Singkat cerita, PSG menyempurnakan gambaran tim ideal. Pemain game sekalipun tidak akan menyangka bahwa gaya Master League bisa menjadi kenyataan di lapangan.
Tetapi, tidak ada gading yang tidak retak.
Banyak pemain, berarti banyak yang harus dipikirkan. Demikian juga desas desus yang kian mencurigai klub yang seakan tidak takut kehabisan uang dan dijegal FFP. Yang terakhir ini adalah soal lain.
PSG pada saat bersamaan menciptakan hal cukup absurd. Mereka memiliki 8 penjaga gawang, termasuk Donnarumma.
Delapan kiper PSG itu adalah:
Keylor Navas
Gianluigi Donnarumma
Sergio Rico
Alphones Areola
Marcin Bulka
Alexandre Letellier
G. Innocent
D. Franchi
Ini menjadi masalah menggelitik. Semua kiper PSG boleh dikatakan adalah penjaga gawang terbaik.Â
Penyelamatan gawang Donnarumma, Navas, Sergio Rico dan Areola tidak perlu diragukan. Kemampuan mereka di atas rata-rata.
Belum lagi memikirkan pengembangan pemain muda.Â
Denis Franchi, misalnya, menyimpan potensi besar untuk mengisi skuad masa depan PSG.
Lalu, ada Marcin Bulka, kiper muda asal Polandia.
Sekadar informasi, Bulka yang berusia 21 tahun lebih muda satu tahun dari Donnarumma, tetapi harga jual keduanya saat ini menurut perhitungan Transfermarkt 800.000 Euro berbanding 65 juta Euro!
Lupakan soal harga pasar yang pasti naik atau turun seiring penampilan.
Inilah masalah kedua. Jam terbang kiper. Dengan punya 8 kiper, PSG sulit merotasi masing-masing penjaga gawangnya.Â
Menurut aturan, pertandingan sepak bola hanya boleh menempatkan satu kiper di bawah mistar.
Jika berkaca pada klub-klub lain, umumnya, sebuah klub menurunkan dua atau tiga kiper dalam satu musim.Â
Yang paling sengsara tentunya kiper ketiga. Ia jarang diterjunkan, terutama pada laga-laga penting.Â
Entah apa jadinya nasib kiper kedelapan PSG!
Ketika Navas dan Donnarumma bersaing untuk mendapat posisi utama, kiper kedelapan mungkin mengasyikan diri dengan menulis quotes motivasi di media sosial.
Kerasanya persaingan akhirnya disadari pemain. Satu per satu kiper memilih pindah klub.Â
Hengkang adalah jalan terbaik ketimbang menganggur lama di PSG.
Berembus kabar, Sergio Rico sudah memberi tahu manajemen tentang keinginannya untuk berlabuh ke klub lain.Â
Areola pun demikian. West Ham United diam-diam meminati penjaga gawang Prancis-Filpina tersebut masuk dalam skuad terbarunya lewat tawaran peminjaman dengan opsi pembelian, menyadur laporan Sky Sports.
Sialnya, West Ham United memiliki tiga kiper Lukasz Fabianski, Darren Randolph dan David Martin. Dengan kata lain, jika Areola pindah, persaingan pun sama tingginya untuk dapat spot utama.
Bagaimana dengan Sergio Rico? Belum ada kabar terbaru tentang penawaran klub luar untuk dirinya. Foot Mercato mengutip media lokal Yunani SportFM sempat menghubungkan Rico dengan Olympiakos.
Namun, ia kemungkinan besar akan pulang ke kampung halamannya, Spanyol.
Andai Areola dan Rico hengkang, rasanya tetap sama untuk kiper lain. Apalah nasib menjadi kiper keenam. Mungkin sebagian akan dipinjamkan.
