Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Luar Biasa untuk Promosikan Borobudur Pusat Musik Dunia

16 Mei 2021   12:20 Diperbarui: 16 Mei 2021   12:32 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. (KOMPAS IMAGES / FIKRIA HIDAYAT)

Pariwisata musik terbukti berhasil meningkatkan pendapatan warga di sejumlah negara. Menurut laporan UK Music Report pada 2012, pariwisata musik di Inggris telah merangsang ekonomi lokal  lewat pergerakan wisatawan di negara tersebut selama berlangsungnya festival musik.

Pengeluaran langsung dari turis pariwisata musik adalah membeli tiket, membayar transportasi dan akomodasi yang dengan total nilai sebesar 1,3 Miliar Poundsterling. Selain itu, lebih dari 24.000 pekerjaan tercipta selama penyelenggaraan festival musik.

Untuk festival musik tradisional, India menyelenggarakan banyak festival tersebut. Salah satu yang paling populer adalah Rajasthan International Folk Festival.

Pariwisata musik memiliki peluang bagus. Selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, keberhasilan seni pertunjukan secara tidak langsung akan memacu kreativitas seniman dalam menghasilkan karya.

Ketiga, gunakan media sosial dan pahami karakter milenial. Kemajuan teknologi informasi di era digitalisasi menawarkan peluang besar untuk menjangkau banyak kelompok sasaran.

Polling Alvara Research Center 2016 memperkirakan pengguna internet milenial mencapai 72,2 persen atau 59,9 juta orang dari populasinya. Jumlah yang sangat besar.

Sebenarnya poin penting yang perlu dipikirkan adalah memahami karakter generasi milenial. 

Chris Christoff, praktisi dunia digital dan pendiri MonsterInsights, perusahaan penyedia perangkat plugin untuk analitik WordPress menjelaskan dalam tulisannya di Business.com, bahwa millenial berbeda dari generasi sebelumnya karena mereka tumbuh dengan teknologi, melangkah lebih jauh dalam pendidikan, dan mendorong keberagaman.

Ia menambahkan, untuk menarik perhatian millenial, orang harus aktif di media sosial, lalu, rutin menciptakan pelbagai konten kreatif.

Lalu, bagaimana memahami karakter milenial Indonesia? 

Peneliti Alvara Research Center, Hasanuddin Ali menyatakan bahwa generasi milenial adalah generasi yang terhubung. Mereka terhubung dengan orang lain di wilayah dan belahan negara lain di dunia maya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun