Apa yang dapat dilakukan?
Pertama, kurikulum musik untuk anak-anak di desa sekitar. Pariwisata berkelanjutan tidak hanya mengejar keuntungan ekonomi, tetapi juga melibatkan dan memberdayakan komunitas lokal.
Karena itu, keterlibatan warga sekitar dibutuhkan sedari awal untuk menjamin keberlangsungan pariwisata Wonderful Indonesia di masa mendatang.
Salah satu caranya adalah memberikan pendidikan yang berfokus musik kepada anak-anak di desa sekitar candi.
Pendidikan yang dimaksud tidak sebatas pada pengetahuan teori musik dan sejarah Candi Borobudur. Anak-anak hendaknya dibekali dengan keterampilan memainkan alat musik berdasarkan ukiran relief candi.
Dengan demikian, mereka kelak dapat diandalkan sebagai pemandu hebat untuk menjelaskan Candi Borobudur sebagai pusat musik dunia kepada wisatawan.
Di atas itu semua, pengetahuan dan keterampilan bermusik akan memacu mereka untuk mendalami dan meluaskan pengembangan gagasan Borobudur pusat musik dunia.
Kedua, rutin festival musik. Candi Borobudur pusat musik dunia adalah gagasan besar sehingga harus diwujudkan dengan cara yang luar biasa.
Implementasinya adalah festival musik yang ditujukan untuk mempromosikan pariwisata dan kesenian rakyat.
Konsepnya bisa berupa pertunjukan musik tradisional yang dibawakan seniman dari pelbagai daerah dan negara. Warga lokal dilibatkan untuk mensukseskan kegiatan.
Jika kurang puas, festival musik dapat diselenggarakan dengan menghadirkan musisi dari pelbagai genre. Memberikan ruang kepada keberagaman musik, itu artinya, mencerminkan sikap leluhur yang terbuka menerima perbedaan musik pada zamannya.