Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Karantina dan Pengorbanan Nyawa Rakyat Desa Eyam untuk Selamatkan Penduduk dari Wabah Hitam

6 Mei 2021   10:11 Diperbarui: 6 Mei 2021   10:14 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumur Mompesson di Desa Eyam, Inggris. (Foto: derbyshire-peakdistrict.co.uk)

Dunia pernah mengalami penderitaan hebat ketika wabah hitam atau black death terjadi pada abad ke-14. Wabah dengan penyakit pes menularkan kematian dari gigitan tikus ataupun pasien yang sudah terinfeksi.

Korban terbanyak ditemukan di dataran Eropa yang secara signifikan menurunkan populasi. Kematian mencapai 75 juta orang, sekitar dua pertiga hingga tiga perempat populasi.

Wabah diketahui melanda sebagian warga di negara Asia dan Timur Tengah yang menambah perkiraan korban jauh lebih besar secara keseluruhan.

Wabah hitam kembali berlanjut pada abad ke-17. Inggris adalah salah satu negara yang pada periode tersebut menerima keganasan penyakit ini.

Kematian yang sangat cepat dengan tanda-tanda mengerikan pada tubuh korban. Memar hitam di permukaan kulit, demam, muntah, dan kejang-kejang.

Bau tak sedap menyengat dari korban terinfeksi. Kengerian semakin membesar karena banyak orang tak mengetahui apa yang sebenarnya mereka hadapi yang menyebabkan penularan terjadi dengan cepat dari satu orang ke orang lain.

Orang-orang meyakini bahwa datangnya wabah hitam adalah hukuman dari Tuhan untuk dosa-dosa manusia sehingga mereka harus bertobat.
Namun beberapa orang meyakini wabah berasal dari udara yang beracun. 

Mereka yang mampu membeli pomander yang diisi rempah-rempah atau membawa bunga yang harum. Kota dibersihkan dari sampah untuk menghilangkan bau menyengat.

Wabah di Inggris terkonsentrasi di kota London. Historic UK mengatakan, para bangsawan dan Raja Charles II sempat melarikan diri dari Ibu Kota ke perkebunan mereka. 

Orang-orang miskin dan tak berpendidikan dibiarkan berjuang sendirian menghadapi musuh paling menakutkan. Wabah hitam tak menguntungkan bagi mereka yang tak berpunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun