Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Akun IG Microsoft "Nyerah" Diserbu Netizen Indonesia, Tujuannya Apa?

26 Februari 2021   09:28 Diperbarui: 26 Februari 2021   20:50 4237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi media sosial. (Foto: cottonbro/Pexels)

Setelah Microsoft merilis laporan terbaru Digital Civility Index(DCI) yang memperingkatkan warganet Indonesia sebagai paling tidak sopan di Asia Tenggara, tanggapan netizen cukup mengejutkan.

Sejumlah pengguna Instagram berbahasa Indonesia menyerbu kolom komentar akun resmi Microsoft dengan menuliskan kalimat bernada kegeraman dan sindiran ke arah kebencian.

Beberapa pengguna menuliskan umpatan. Keadaan ini sekaligus seolah mengonfirmasi ketidaksopanan warganet Indonesia.

Tidak lama setelah serbuan itu, akun Instagram Microsoft menonaktifkan kolom komentar mereka.

Berikut ini beberapa tangkapan layar komentar di akun IG Microsoft yang tersebar di Twitter.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Laporan DCI memang menyentil perasaan orang Indonesia. Ini berkebalikan dari anggapan selama ini bahwa orang Indonesia adalah ramah dan bersahabat.

Mengutip Kompas.com, DCI menyebut tiga faktor yang memengaruhi risiko kesopanan di Indonesia:

  1. hoaks dan penipuan,
  2. ujaran kebencian
  3. diskriminasi.

Hoaks dan penipuan adalah faktor paling tinggi, naik 13 poin menjadi 47 persen. Dalam laporan itu disebutkan bahwa empat 4 dari 10 responden mengaku tingkat kesopanan digital di Indonesia membaik tercermin dari rasa kebersamaan dan saling tolong-menolong warganet. Nilai empati di Indonesia juga naik 11 poin.

Media sosial menjadi kontributor terbesar dalam memengaruhi tingkat kesopanan digital sebesar 59 persen.

Kemunduran tingkat kesopanan paling banyak didorong pengguna usia dewasa sebesar 68 persen. Usia remaja disebut tidak berkontrubusi dalam mundurnya tingkat kesopanan digital di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun