Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kurt, Pesan kepada Fans Karbitan dan Prillvers

29 Juni 2016   14:06 Diperbarui: 29 Juni 2016   14:09 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: www.dailymotion.com

Melalui tulisan ini, saya juga ingin menyampaikan pesan kepada Prillvers di tanah air. Kenapa? Sebab Prilly adalah orang biasa dengan ribuan umat di belakang dan sampingnya. Dan keadaan ini ternyata tidak menyenangkannya. Ini serius. Memiliki banyak basis pendukung kadang-kadang bisa menjengkelkan juga. Apalagi bila sebagian besar mereka belum memiliki kesadaran kritis, yang pada akhir episode akan menjadi kaum fanatik.

“Kadang aku ingin seperti pasangan normal lainnya. Gandengan tangan, nonton bareng, makan popcorn berdua.. menikmati masa remaja. Aku merasakan tidak nyamannya bertahan dalam kondisi yang serba terkekang. Aku takut. Takut pada paparazzi, infotainment, fans yang tidak suka, mengganggu,” demikian tulis Prilly, dilansir dari bintang.com (27/4). Prilly yang malang! Seandainya saja kamu menyukai kopi, tak bakal ini terjadi.

Dalam arus globalisasi indutri hiburan tanah air, Prillves setidak-tidaknya harus berani mengambil sikap independen terhadap perjalanan komunitas ke depan. Prilly sudah mengerjakan tugas sebaik-baiknya di panggung hiburan, sekarang biarkan dia bebas menentukan hidupnya. Bagaimanapun juga dia sebentar lagi berpacaran, cepat atau lambat percayalah.

Jadi, Prillvers sedianya mau belajar ikhlas dan lapang dada. Kalau disadari, apa yang Prillvers lakukan, secara tidak langsung turut menyumbangkan sentimen seksisme dari kaum hawa. Sebabnya baik laki maupun perempuan sekarang, ketika melihat yang bening-bening, sedikit saja, maunya langsung main sikat, histeris tidak karuan. Padahal, cantik itu kan harus luar dalam.

Jadilah fans yang baik, mitra kritis yang selalu hadir menunjukkan kepedulian. Bebeda pendapat itu lumrah, apalagi berseberangan dengan Prilly. Mungkin kalian yang tak sependapat itu membuat komunitas baru, namanya Post-Prillvers. Fenomena semacam ini pernah terjadi, contohnya di Jerman sewaktu Herbert Marcuse dan guru Mazhab Frankfurt lainnya ditolak para mahasiswanya. Di Prancis, Partai Komunis Prancis membongkar organisasi pemudanya Union de la Jeunesse Republicaine de France (UJRF) karena mahasiswanya tak sepakat dengan sikap partai dalam Revolusi Polandia dan Hongaria.

Mau lihat Prilly jadi jelek dan sakit-sakitan? Saya khawatir andai Prilly sampai menulis, I was leaving Aliando the planet. Terserah kalian, tapi bila itu sampai terjadi, saya siram kalian pakai air parit.

Tulisan ini pertama kali dimuat di sediksi.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun