Di halaman parkir, terdapat gerbang selamat datang berukuran besar bertuliskan Danau Tambing (Rano Kalampaa) Taman Nasional Lore Lindu. Saya tak lupa mengambil dokumentasi di gerbang tersebut.
Di lokasi pos pembayaran karcis terpasang sebuah spanduk, berupa tata tertib bagi pengunjung yang datang. Seperti membuang sampah secara terpilah pada tempat yang disediakan. Serta mengurangi penggunaan wadah dari bahan plastik sekali pakai.
Ada juga larangan untuk berenang, mandi dan aktivitas lainnya di area danau. Membangun tenda di tepi danau. Menangkap satwa dan menebang pohon di dalam kawasan. Melakukan vandalisme (coret-coret) dan larangan lainnya.
Setelah melewati pos karcis, pengunjung akan menyusuri jalan setapak yang kiri kanannya berjejer tanaman endemik dan pepohonan rindang. Salah satu tanaman endemik yang bisa dilihat adalah jenis anggrek.
Saya menyempatkan mengeksplorasi keberadaan tanaman endemik tersebut. Ada penunjuk arah ke jalur track lainnya, Namun saya mengikuti jalan setapak dari pos masuk hingga ke pinggir danau yang berjarak sekitar 200 meter.
Terdapat sarana pendukung (amenites) yang tersedia. Seperti toilet, aula kegiatan, kantor pengelola, stad penyewaan tenda, dan lainnya. Semua sarana tersebut tertera di papan informasi yang terpasang di lokasi destinasi.
Salah satu amenites yang menarik perhatian adalah, keberadaan tenda-tenda camping yang berjejer di lokasi destinasi. Bayangkan di saat weekend, tenda tersebut penuh dengan kehadiran pengunjung. Maka ada beragam aktivitas yang dilakukan oleh mereka.
Tentu diharapkan pengunjung (wisatawan) mematuhi semua aturan yang berlaku di destinasi wisata Danau Tambing. Seperti tidak merusak tanaman dan pepohonan, serta membuang sampah sembarangan.
Karena ternyata masih ada oknum pengunjung yang membuang sampah sembarangan di kawasan destinasi dan menjadi pemandangan yang jorok. Saya menemukan adanya sampah plastik tepat di pinggir danau.