Acara nonton bareng (nobar) Piala Asia U-23 antara timnas Garuda Indonesia versus Uzbekistan di Makassar Senin 29 April 2024, bisa dikatakan sebagai salah satu perhelatan terrseru di tanah air.
Nobar yang digelar di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) Pantai Losari, diikuti antusias oleh ribuan warga Makassar yang datang memenuhi lokasi nobar.
CPI sendiri merupakan sebuah kawasan bisnis modern di Kota Makassar yang memiliki ruang terbuka untuk aktivitas publik. Soal CPI ini sudah sempat saya tulis artikelnya dengan judul, Geliat Kemajuan Makassar, Sebagai Pusat Bisnis di KTI.
Satu jam sebelum pertandingan lokasi nobar sudah penuh sesak dengan ribuan suporter, baik yang datang dari berbagai tempat, maupun dari luar kota Makassar.
Saya sendiri salah satu yang berasal dari luar Kota Makassar. Kebetulan sedang mengunjungi keluarga, jadi menyempatkan untuk ikut nobar setelah mendapat informasi lewat media sosial. Â
Begitu tiba di lokasi, saya berpapasan dengan rombongan suporter Ultras Garuda Makassar yang terlihat antusias meneriakkan yel-yel khas dukungan buat timnas Garuda.
Kehadiran Ultras Garuda disambut meriah oleh sesama  suporter yang lainnya . Bahkan menyempatkan membuat dokumentasi saat melintas di lokasi nobar.
Suporter yang duluan tiba, oleh panitia dipersilahkan duduk bersila dengan tertib. sementara yang tiba belakangan harus rela berdiri berdesakan, karena lokasi sudah overload dengan kehadiran ribuan suporter.
Menariknya nobar kali ini oleh Pemerintah Kota Makassar, disiapkan makan gratis kuliner yang disediakan oleh pedagang. Di kawasan CPI sendiri menyatu dengan pusat kuliner yang diminati oleh warga Makassar.
Sesaat sebelum kick of, sorak sorai suporter bergema saat di layar lebar ditampilkan skuad timnas Garuda yang akan berlaga melawan Uzbekistan. Ada juga suporter yang membunyikan kembang api serta mengibarkan bendera merah putih.
Momen menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya menjadi momen mengharukan sekaligus membanggakan, saat ribuan suporter secara bersamaan mengumandangkan lagu kebangsaan tersebut.
Namun saat laga berlangsung sempat terganggu oleh aksi sejumlah oknum suporter. Dimana dengan sengaja melempar botol minuman ke arah suporter lain. Lemparan tersebut membuat suporter terganggu dan melakukan hal yang sama.
Panpel nobar pun berusaha mengantisipasi lewat pengeras suara, agar aksi pelemparan botol minuman dihentikan. Teriakan 'kampungan' pun bergema, ditujukan kepada para oknum suporter pelaku pelemparan.
Tentu aksi pelemparan tersebut sangat disayangkan dan harusnya tidak boleh terjadi. Acara nobar yang harusnya tertib dan menjadi hiburan bagi warga, hendak 'dirusak' oleh oknum tidak bertanggungjawab.
Untungnya sebagian besar suporter tidak terprovokasi dengan aksi pelemparan dan bisa tetap melanjutkan nobar dengan tertib, setelah pelemparan mereda.
Nobar timnas di CPI Makassar menjadi pengalaman berkesan bagi saya. Karena berbeda dengan nonton di rumah, nobar di ruang publik dengan suporter begitu banyak tentu memberi sensasi berbeda.
Suasana tegang, seru bercampur optimis, mewarnai suasana jalannya nobar. Apalagi saat  pemain timnas Ferari sempat mencetak gol ke gawang Uzbekistan, optimisme pun semakin menjadi. Â
Gol tersebut disambut sorak sorai suporter, bahkan ada yang membunyikan kembang api. Sayangnya gol tersebut dibatalkan oleh wasit, sehingga skor keunggulan menjadi tertunda
Sebagai pencinta timnas, tadinya saya berharap laga semifinal akan dimenangkan oleh timnas Garuda. Namun hasil pertandingan berkata lain. Timnas gagal melaju ke fase final setelah kalah 0-2 dari Uzbekistan.
Semoga timnas Garuda dapat mengalahkan Irak pada laga tanggal 2 Mei untuk meraih juara tiga dan lolos ke Olimpiade Paris 2024.