Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Menulis Untuk Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dialektika Natal, antara Getaran dan Pencerahan Spiritualitas

25 Desember 2022   17:06 Diperbarui: 26 Desember 2022   15:10 1337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perayaan Natal di GKST Jemaat Imanuel Palu. Doc Pri

Pada salah satu kesempatan mengikuti perayaan Natal GMKI Cabang Palu bertempat di gedung GPID Eben Haezer, dalam renungan Natalnya sang Khadim mengajak anggota GMKI untuk turut mengabarkan Injil lewat karya nyata yang berdampak pada kehidupan berjemaat, berbangsa dan bernegara.  

Amanat ini sejatinya sebuah ajakan bagi anggota GMKI pada khususnya dan umat pada umumnya, untuk turut menjadi solusi dari berbagai tantangan di atas. Bukan sebaliknya menjadi bagian yang mendegradasi peradaban manusia dan lingkungan.

Tahun ini Tema Natal Nasional dari MPH PGI yakni 'Pulanglah Mereka ke Negerinya Melalui Jalan Lain'. Tema tersebut diangkat dari bacaan Alkitab yang terdapat dalam Matius 2: 1-12 yang menceritakan kisah orang Majus.

Secara kontekstual, narasi jalan lain yang dimaksud dapat dimaknai sebagai solusi lain (Baru), untuk melewati berbagai tantangan kekinian yang dihadapi umat manusia.

Sebagaimana orang Majus melalui jalan lain untuk sampai ke negerinya, maka umat juga perlu "jalan lain" yang solutif untuk sampai pada peradaban yang egaliter dan humanis.

Sebagaimana orang Majus yang berusaha melalui jalan lain, umat juga perlu dibekali solusi alternatif, berupa pencerahan spiritualitas untuk turut berkontribusi atas berbagai tantangan kekinian.

Umat tidak bisa menutup mata apalagi apatis terhadap berbagai tantangan kekinian.  Sebaliknya umat diajak untuk dewasa dalam menyikapi berbagai dinamika kehidupan.

Di sinilah peran para Hamba Tuhan, Pendeta atau Pemimpin Ibadah untuk memberikan pencerahan dalam momentum perayaan Natal maupun setelah Natal berlalu.

Sekali lagi lewat kontekstualisasi Tema Natal, umat akan mendapatkan pencerahan untuk lebih empati dan peduli pada keselamatan dan masa depan peradaban.

Jika getaran dan pencerahan benar-benar dirasakan oleh umat, maka yakinlah perayaan Natal tahun ini bukan saja menjadi peristiwa sukacita. Namun sekaligus menjadi momen kontemplasi bagi umat. 

Yakni menapaki jalan hidup yang meneladani karakter Imitatio Christi, atau teladan yang mengikuti Yesus Kristus sebagai Juru Selamat.


Selamat Natal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun