Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Inspirasi dari Kunjungan ke Destinasi Wisata Sulut

1 Juni 2022   19:25 Diperbarui: 8 September 2022   09:59 1931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesawat tempur sisa perang di Pulau Lembeh. Doc Pri

Kegiatan Pertemuan Raya Perkumpulan Senior GMKI di Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tanggal 27-30 Mei 2022, akan menjadi kenangan tak terlupakan bagi peserta dari seluruh Indonesia, setelah melakukan kunjungan ke sejumlah destinasi wisata yang ada di  daerah tersebut.

Destinasi yang dimaksud meliputi wisata alam, sejarah, religi, budaya dan juga rekreasi. Walau tak sempat mengunjungi Destinasi Super Prioritas (DSP) Likupang yang berada di Kabupaten Minahasa Utara, namun paling tidak destinasi wisata yang dikunjungi sudah cukup membuat peserta puas mengeksplor pesona dan keindahan alamnya.

Selain itu tentu menyimpan banyak dokumentasi pada handpone masing masing peserta. Karena harus diakui di setiap destinasi yang dikunjungi, memiliki spot spot menarik. Dimana sangat sayang jika tidak didokumentasikan sebagai momentum sejarah, pernah mengunjungi destinasi wisata di  Sulut yang eksotis.

Sebenarnya Panitia Pertemuan Raya GMKI sudah menjadwalkan destinasi wisata yang akan dikunjungi. Namun saya menambahkan destinasi lain diluar jadwal, supaya bisa melihat dan merasakan langsung di lokasi destinasi tersebut. Berikut destinasi wisata yang dikunjungi dan menjadi momentum untuk menyerap inspirasi.

1. Camp James

Berlokasi di Remboken Kabupaten Minahasa, destinasi wisata yang mengusung konsep cafe dan resto di tepian danau Tondano yang indah, baru setahun berdiri namun sudah banyak didatangi pengunjung. Rahasianya karena cita rasa Amerika bisa didapatkan di tempat ini.

Cita rasa Amerika di Camp James. Doc Pri
Cita rasa Amerika di Camp James. Doc Pri

James Camp Berlokasi di tepian danau Tondano. Doc Pri
James Camp Berlokasi di tepian danau Tondano. Doc Pri

Menarik minat Pengunjung. Doc Pri 
Menarik minat Pengunjung. Doc Pri 

Simbol simbol maupun narasi tentang Amerika tertera di setiap spot spot di destinasi tersebut, sehingga bukan hannya sekedar nongkrong, wisatawan yang kebanyakan domestik, juga menyempatkan untuk mendokumentasikan foto di spot spot tersebut.

Untuk masuk ke dalam lokasi destinasi Camp James, pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp 25 ribu per orang yang nantinya bisa ditukar degan segelas minuman kopi atau teh.  Karena destinasi yang unik dan tidak ada ditempat lain, maka jangan heran jika banyak pengunjung lokal maupun wisatawan yang datang berkunjung ke lokasi tersebut.

2.  Danau Linow

Berlokasi di Lahendong Tomohon, pesona danau Linow mampu membuat pengunjung tak henti hentinya untuk mendokumentasi foto diberbagai spot yang ada. Danau Linow sendiri tidak terlalu luas jika dibandingkan dengan danau lainnya seperti danau Tondano di Sulut  Namun danau Linow menghadirkan panorama alam yang mempesona.

Pesona Danau Linow. Doc Pri
Pesona Danau Linow. Doc Pri

Danau Linow di senja hari. Doc Pri
Danau Linow di senja hari. Doc Pri

Bukan saja panorama danau yang bisa dieksplor oleh wisatawan, namun juga dapat menikmati kuliner makanan dan minuman di cafe dan resto yang ada di lokasi tersebut. Biaya masuk ke dalam lokasi destinasi sebesar Rp 30 ribu perorang yang juga dapat ditukar dengan segelas minuman kopi atau teh.

Wisatawan juga bisa menginap di lokasi danau Linow karena pihak pengelola menyiapkan tenda tenda untuk disewa. Ditepian danau Linow terlihat asap yang ditenggarai berasal dari belerang yang ada di danau tersebut. Dengan keindahan panorama tersebut, sangat sayang jika tidak berkunjung ke Danau Linow.  

3. Pulau Lembeh

Berkunjung ke Pulau Lembeh di Bitung, ada alternatif destinasi wisata lain, jika tidak sempat menikmati wisata alam bawah laut yakni menyelam atau diving. Ada sekitar 120an spot diving di sekitaran Pulau Lembeh yang bisa dieksplore oleh penyelam yang datang berkunjung.

Destinasi wisata  sejarah Monumen Trikora. Doc Pri
Destinasi wisata  sejarah Monumen Trikora. Doc Pri

Patung Yesus di Pulau Lembeh. Doc Pri
Patung Yesus di Pulau Lembeh. Doc Pri

Monumen Trikora. Doc Pri
Monumen Trikora. Doc Pri

Bagi wisatawan tidak berminat untuk diving, tak perlu ragu karena ada destinasi wisata sejarah yakni Monumen Trikora yang bisa dikunjungi. Selain melihat langsung bukti sejarah, juga dapat mendokumentasikan momentum kunjungan  di beberapa spot menarik.

Ada juga destinasi wisata religi berupa Patung Yesus setinggi kurang lebih 35 meter. Patung yang diperkirakan tingginya hampir menyamai Patung Kristus Kota Rio De Jeneiro Brazill setinggi 38 meter. Patung Yesus tersebut berdiri menghadap ke arah laut Maluku dengan panorama alam yang mempesona.

Keindahan panorama alam. Doc Pri 
Keindahan panorama alam. Doc Pri 

Pesawat tempur sisa perang di Pulau Lembeh. Doc Pri
Pesawat tempur sisa perang di Pulau Lembeh. Doc Pri

Untuk berkunjung ke Distinasi Patung Yesus dan Monumen Trikora wisatawan tidak dikenakan biaya masuk. Hanya saja tranportasi ke Lokasi destinasi menggunakan Kapal Ferry atau juga perahu motor untuk menyeberang dari Bitung ke Pulau Lembeh.

Jika anda penikmat wisata sejarah dan religi, sempatkanlah main ke Pulau Lembeh Sulut untuk menambah daftar referensi destinasi wisata yang sudah pernah dikunjungi.

4. Air Terjun Parom

Destinasi wisata alam yang berlokasi di Bitung ini menjadi destinasi yang banyak didatangi pengunjung atau wisatawan domestik. Ada dua spot air terjun setinggi kurang lebih 20 meter di lokasi tersebut. Untuk bisa sampai ke lokasi air terjun, pengunjung terlebih dulu harus menuruni sekitar seratusan anak tangga.

Lokasi air terjun Parom. Doc Pri
Lokasi air terjun Parom. Doc Pri

Menuruni anak tangga. Doc Pri
Menuruni anak tangga. Doc Pri

Banyak pengunjung yang datang untuk menikmati curahan air yang jatuh dari ketinggian, sembari mendokumentasi foto dari berbagai spot yang ada. Selain menikmati keindahan alamnya, destinasi air terjun Parom juga menjadi tempat rekreasi keluarga, karena lokasinya yang dekat dengan Kota Bitung.

Adapun biaya masuk ke lokasi air terjun sebesar Rp 15 ribu. Bagi pengunjung yang tidak membawa bekal, jangan kuatir karena pihak pengelola menyiapkan kuliner dengan harga yang terjangkau.
 
5. Pemandian Air Panas Makarios

Destinasi wisata pemandian air panas ini berlokasi di Tondano Kabupaten Minahasa. Sebenarnya di Tondano banyak lokasi pemandian air panas yang dapat dikunjungi. Menikmati air panas di Tondano yang berhawa sejuk, tentu saja menghadirkan cita rasa berbeda.

Pemandian air panas Makarios. Doc Pri
Pemandian air panas Makarios. Doc Pri

Saya sendiri memilih menikmati pemandian air panas Makarios dengan tiket masuk sebesar Rp 20 ribu. Selain representatif juga tersedia kuliner dengan harga yang terjangkau. Sesuai mandi, pengunjung dapat menikmati minuman dan makanan di cafe yang ada di pemandian tersebut. Namun yang sudah membeli tiket masuk dapat menukarnya dengan minuman teh atau kopi.

Yang menarik semakin malam, semakin banyak pengunjung yang datang ke lokasi tersebut. Menikmati pemandian air panas paling asyik memang di malam hari. Jangan heran jika pengunjung lokal dominan datang di malam hari. Menikmati pemandian air panas di Tondano menjadi pengalaman pertama yang tentu saja akan dilakukan lagi jika kelak berkunjung ke Tondano.

6. Narwastu Hills

Banyak tempat di Kota Tomohon, untuk dapat melihat dan menikmati pesona gunung Lokon yang indah. Salah satunya dari lokasi Narwastu Hills yang berada di ketinggian perbukitan Tomohon.

Lokasi Narwastu Hills. Doc Pri
Lokasi Narwastu Hills. Doc Pri
Mengusung konsep Cafe dan Resort, panorama di sekitaran Narwastu Hills memang sangat indah. Selain dapat melihat view seputaran Kota Tomohon dari ketinggian, juga view Gunung Lokon setinggi 1580 meter yang mempesona. Adapun biaya masuk ke Narwastu Hill sebesar Rp 25 ribu per orang

Pertama kali berkunjung ke tempat ini, saya langsung merasakan hawa yang sejuk. Maklum Kota Tomohon sendiri sudah berada di daerah ketinggian, ditambah lagi lokasi Narwastu Hills yang berada di ketinggian bukit, membuat hawa semakin terasa sejuk.

7. Benteng Moraya

Destinasi sejarah ini berada tepat di ruas jalan Tondano-Romboken Kabupaten Minahasa. Lokasi Benteng Moraya dikelilingi landscape Tondano yang eksotis. Untuk masuk ke lokasi Benteng sama sekali tidak dikenakan tarif masuk.  

Lokasi Benteng Moraya. Doc Pri
Lokasi Benteng Moraya. Doc Pri

Benteng Moraya. Merupakan benteng pertahanan dari kayu berukuran besar yang tersisa dari perang Tondano sekitar tahun 1600-1800 yang melibatkan masyarakat Minahasa melawan Company Belanda.

Secara umum dari keseluruhan spot yang ada di Benteng Moraya, hanya dua spot yang bisa dikatakan sebagai spot sejarah. Yakni kayu kayu sisa Benteng dan Waruga atau kuburan tua orang Minahasa.  

Karena lokasi Benteng yang dikelilingi landscape Tondano yang eksotis berupa hamparan sawah, lembah dan pegunungan, maka direkomendasikan kepada wisatawan untuk menjadikan Benteng Moraya sebagai destinasi wisata yang layak dikunjungi di Sulut.

8. The Raewaya Resort

Berlokasi di daratan paling ujung Bitung, The Raewaya Resort menawarkan view ke panorama laut di yang indah.  Lokasi ini menjadi tempat pembukaan Pertemuan Raya Perkumpulan Senior GMKI.

Lokasi The Raewaya Resort. Doc Pri
Lokasi The Raewaya Resort. Doc Pri

Terang saja banyak peserta Pertemuan Raya yang mengambil dokumentasi foto di beberapa spot menarik di tempat tersebut. Karena landscape alamnya yang eksotis, meliputi laut dan gunung yang memanjakan mata pengunjung .

Ditempat ini tersedia Resort bagi pengunjung yang ingin menginap. Tentu saja dengan suasana yang tenang dan indah bisa menghadirkan inspirasi bagi yang ingin mengeksplore destinasi wisata di tempat ini.

Bentuk Sadar Wisata

Ada beberapa hal yang bisa didapatkan dari kunjungan ke sejumlah destinasi wisata di Sulut yakni pertama, infrastruktur jalan ke lokasi destinasi wisata bisa dikategorikan  cukup baik termasuk yang ada di Pulau Lembeh.

Ini membuktikan bahwa Pemerintah Daerah setempat memperhatikan betul kualitas jalan menuju lokasi destinasi wisata. Karena dengan infratruktur yang baik maka akses transportasi lebih mudah.

Kondisi jalan mulus menuju destinasi wisata. Doc Pri
Kondisi jalan mulus menuju destinasi wisata. Doc Pri

Atraksi tarian adat menghibur pengunjung. Doc Pri
Atraksi tarian adat menghibur pengunjung. Doc Pri

Kedua, pengelolaan lokasi destinasi cukup baik. Pengelola menyediakan fasilitas kuliner, fasilitas menginap dan juga fasilitas toilet untuk pengunjung. Selain kebersihan di lokasi juga dijaga. Ini bukti kesadaran pelaku wisata dan masyarakat dalam menjaga kebersihan cukup baik.

Sadar wisata ini sangat penting untuk memajukan destinasi wisata di sebuah daerah. Tidak bisa mengandalkan Pemerintah Daerah semata, namun perlu sinergitas dengan pelaku usaha dan masyarakat.

Ketiga, atraksi budaya berupa tarian adat menjadi hiburan wajib  yang selalu ditampilkan dalam berbagai agenda yang ada di Sulut. Seperti kegiatan Pertemuan Raya Nasional GMKI sejumlah tarian ditampilkan untuk menghibur peserta. Diantaranya Tarian cakalang,
dan Tarian Tumatenden atau Bidadari yang ditampilkan oleh generasi muda.

Pada akhirnya kunjungan ke destinasi wisata alam peserta memaknai elemen elemen alam yang harus dijaga dan dirawat. Di destinasi sejarah, memaknai perjuangan para pendahulu dalam memerdekakan bangsa ini.

Adapun kunjungan ke destinasi religi, memaknai keagungan Sang Pencipta dan diaplikasikan dalam kehidupan yang inklusif. Serta destinasi budaya, peserta memaknai pentingnya kearifan lokal sebagai sebuah eksistensi yang harus dilestarikan.

Rasanya terlalu singkat waktu untuk mengeksplore destinasi wisata yang ada di Sulut yang eksotis. Namun usainya kegiatan peserta harus kembali ke daerah masing masing. Selamat tinggal Bumi Nyiur Melambai, umur panjang kelak akan kembali lagi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun