Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Menulis Untuk Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Teriakan Warga Desa Kalimago Terhadap Jaminan Keamanan

14 Mei 2021   14:57 Diperbarui: 14 Mei 2021   18:36 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Desa Kalimago saat menyampaikan permintaan jaminan keamanan. Doc Pri


Kasus pembunuhan terhadap empat warga Desa Kalimago Kecamatan Lore Timur Kabupaten Poso Sulawesi Tengah oleh kelompok teroris, bukan saja menyisakan duka lara semata, tapi juga masalah lainnya.

Pembunuhan sadis yang dilakukan para teroris di Desa Kalimago benar benar sudah diluar batas kemanusiaan, karena dilakukan kepada warga tidak berdosa yang sehari hari bekerja sebagai petani kebun.

Akibat dari aksi teroris .bukan hanya duka yang dirasakan keluarga korban, tapi juga terhadap warga masyarakat yang kini takut untuk melakukan pekerjaan di kebun milik mereka yang berada di pinggir gunung. Dimana terdapat sekitar 100 KK yang berkebun, diantaranya komoditi kopi 

Rasa ketakutan merupakan hal yang lumrah dialami warga, mengingat keberadaan pelaku teroris yang hingga saat ini belum juga bisa ditumpas oleh Aparat Keamanan yang bertugas di wilayah Kabupaten Poso.

Keberadaan Desa Kalimago di Lembah Lore memang seperti terisolir sendiri. Dari jalan poros, harus masuk lagi melalui jalan Desa sekitar dua kilometer. Kondisi desa berbatasan dengan pegunungan Lore, dimana banyak warga berkebun di pinggir gunung. Hal ini tentu sangat rawan, karena sewaktu waktu bisa bertemu dengan teroris yang lagi keluar dari persembunyian.

Di tengah Desa sebenarnya sudah dipasang Baliho besar yang berisikan wajah teroris, guna mengingatkan kepada warga untuk berhati hati terhadap keberadaan teroris. Dimana sewaktu waktu turun gunung dan memasuki perkebunan warga. Serta melakukan aksi kekerasan terhadap warga yang ditemui.

Selain itu beberapa personil aparat Keamanan juga ditempatkan di Desa untuk membantu penjagaan. Namun penempatan tersebut tidak disertai adanya Pos Keamanan khusus yang melibatkan personil TNI atau Polri yang bertugas tetap di Desa tersebut.  Apalagi di Kecamatan Lore Timur belum memiliki Polsek dan Koramil untuk pelayanan Kantibmas.

Senator Dapil Sulteng Lukky Semen saat bertemu keluarga korban didampingi Kades dan tokoh agama Kalimago. Doc Pri
Senator Dapil Sulteng Lukky Semen saat bertemu keluarga korban didampingi Kades dan tokoh agama Kalimago. Doc Pri

Itulah sebabnya ketika aksi teroris terjadi pada Selasa 11 Mei 2021, warga sangat marah dan kecewa berat karena merasa kecolongan akibat tidak adanya jaminan keamanan, sehingga menyebabkan  jatuhnya korban jiwa. Personil keamanan harus didatangkan dari wilayah Wuasa Lore Utara.

Tidak adanya pos keamanan khusus membuat bantuan personil keamanan lambat datang ke lokasi pembunuhan. Yakni di Petiroa dengan korban Lukas Lese (50) dan Paulus Papa (42) dan di lokasi Mokampu dengan korban Marthen Solon (52) dan Simson Susah atau Ne' Uban (62), dimana semua korban tewas dalam kondisi tragis.

Desak Pembentukan Pos Keamanan

Teriakan kekecewaan tersebut diungkapkan aparat Desa dan warga masyarakat saat berdialog dengan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI daerah pemilihan Sulawesi Tengah Lukky Semen yang mengunjungi keluarga korban di Desa Kalimago. Teriakan soal adanya kepastian jaminan keamanan, menggema dari Desa tersebut, agar tidak ada lagi jatuh korban jiwa.

"Warga kami sudah takut untuk pergi ke kebun. Sementara sebagian besar warga bergantung hidup dan pendapatan ekonominya dari usaha tani dan kebun. Kalau tidak ada jaminan keamanan bagaimana kehidupan warga kami selanjutnya," ujar Kades Kalimago Januar, dihadapan Senator Lukky Semen.

Jaminan keamanan hanya terjadi saat pelaku teroris bisa ditumpas. Selama tidak diatasi warga akan terus merasa ketakutan.  Ekonomi pasti tidak jalan karena tidak bisa berkebun, sementara sebagian warga harus membayar angsuran kredit perbankan yang dipinjam saat membeli lahan kebun.

Baliho terkait profil teroris  yang ditempatkan di Desa Kalimago. Doc Pri 
Baliho terkait profil teroris  yang ditempatkan di Desa Kalimago. Doc Pri 

Pasca adanya kasus teroris Desa Kalimago, warga sudah mendapat bantuan logistik berapa beras sebanyak 2 ton dari Pemerintah Kabupaten Poso. Namun itu harus dibagi untuk 217 KK  atau 750 jiwa warga Desa Kalimago. Berapa lama bantuan tersebut bisa bertahan dan dikonsumsi masyarakat.

"Kami berterima kasih atas perhatian semua pihak yang diberikan termasuk bantuan pangan dari Pemkab Poso. Namun sekali lagi yang kami butuhkan jaminan keamanan. Krisis kepercayaan terhadap kepastian keamanan harus dipulihkan. Salah satunya tempatkan pos keamanan khusus di Desa Kalimago," tambah Kades.

Minta Pembangunan Sarana Irigasi

Untuk mengatasi warga desa yang takut ke kebun karena masih belum pulih rasa kepercayaan terhadap jaminan keamanan, Kades Kalimago mengharapkan ada solusi dengan mengelola lahan persawahan yang potensial di desa tersebut.

Namun keberadaan lahan sawah tersebut tidak bisa terkelola, karena kendala pengairan untuk kepentingan persawahan. Permintaan untuk dibangun irigasi sudah pernah disampaikan aparat desa Kalimago, namun  hingga saat ini belum terpenuhi.

Lahan di Desa Kalimago yang potensial untuk persawahan. Doc Pri
Lahan di Desa Kalimago yang potensial untuk persawahan. Doc Pri

"Lahan sawah kami potensial untuk swasembada beras. Namun terkendala tidak adanya sarana irigasi untuk pengairan. Padahal jarak ke lokasi sumber air hanya tiga kilometer.  Sudah sering kami aspirasikan ke Pemerintah Daerah untuk dilakukan pembangunan irigasi namun tidak bisa dipenuhi. Sekarang warga takut ke kebun karena belum ada jaminan keamanan, maka bantu desa kami pembangunan irigasi," ujar Januar.

Di Desa Kalimago sendiri sudah  dilakukan program percetakan sawah baru dari Pemerintah dengan total 375 hektar. Baik yang dikerjakan secara swakelola maupun yang melibatkan personil  TNI. Namun disayangkan saat program selesai dikerjakan, tidak dibarengi dengan penyerahan alat alat pertanian kepada warga sebagai bantuan.

Padahal realitasnya warga Desa Kalimago yang melakukan usaha tani kebun masih kekurangan peralatan pertanian. Hal itu disampaikan warga Kalimago Abbas yang sehari hari berprofesi sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).

"Kami terkendala minimnya peralatan pertanian buat petani sawah dan kebun. Baik irigasi dan peralatan pertanian sangat mendesak dibutuhkan oleh masyarakat. Apalagi jika kondisi belum aman benar untuk berkebun, maka mau tak mau sawah yang tidak terkelola harus dimanfaatkan," ujar Abbas.

Meminta Negara Untuk Hadir

Merespon dialog bersama keluarga korban dan masyarakat Desa Kalimago, selaku  Senator dapil Sulteng Lukky Semen mendesak Aparat Keamanan dalam hal ini TNI dan Polri untuk serius lebih menangani, mengusut tuntas dan menangkap pelaku teroris yang sudah berulang ulang melancarkan aksinya di wilayah Sulawesi Tengah terutama di Kabupaten Poso.

Bantuan untuk meringankan beban keluarga korban. Doc Pri
Bantuan untuk meringankan beban keluarga korban. Doc Pri

Bahkan jika diperlukan Presiden RI Joko Widodo sebagai Pemimpin Negara untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja Satgas Keamanan, sekaligus mengambil langkah tegas dan terukur dalam penanganan kasus teroris di wilayah Sulawesi Tengah.

Senator Lukky Semen turut mengecam dan mengutuk keras kasus pembunuhan sadis yang dilakukan kelompok teroris terhadap warga masyarakat yang tidak bersalah. Guna bertujuan menebar teror dan menggangu kehidupan Kamtibmas di wilayah Sulawesi Tengah, khususnya di Kabupaten Poso.

"Sudah cukup jatuhnya korban jiwa masyarakat sipil atas perilaku kebiadaban pelaku teroris. Pada Bulan Desember 2020 lalu  jatuh korban di Desa Lembantongoa Kabupaten Sigi, sekarang Mei 2021 jatuh lagi korban di Desa Kalimago Poso. Jangan ada lagi korban baru di masyarakat. Sangat wajar jika saat ini masyarakat meminta jaminan keamanan karena tidak ingin menjadi korban,' ujar Senator.

Yang lebih utama lagi, dirinya meminta Pemerintah hadir dalam memberikan perhatian kongkrit kepada para keluarga korban yang ditinggalkan orang orang tercinta, akibat ulah kelompok teroris sebagai bentuk tanggung jawab negara yang lalai dalam melindungi dan memberikan rasa aman kepada segenap warganya.

"Perhatian Pemerintah baik Pusat maupun Daerah bagi warganya yang menjadi korban teroris harus diutamakan. Baik bantuan pangan atau beasiswa untuk keluarga korban. Mengingat masyarakat yang saat ini masih takut untuk melakukan aktivitas perkebunan dan pertanian. Ini akan berdampak kepada ketidakstabilan ekonomi dan pendapatan masyarakat. Semua aspirasi warga harus menjadi perhatian bersama stakeholder terkait," ujar Lukky Semen.

Suara hati keluarga korban teroris dan warga Desa Kalimago di Poso yang sengaja diteriakkan agar didengar pihak terkait. Dimana merupakan keniscayaan terhadap keberadaan kelompok teroris yang sewaktu waktu mengancam keselamatan warga. Maka siapa lagi yang bisa memberikan jaminan keamanan kalau bukan aparat keamanan. 

Semoga kepastian keamanan  dari kelompok teroris bisa terwujud di Kabupaten Poso tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun