Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Menulis Untuk Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kuasai Lima Hal Ini, Maka Pekerjaan Akan Datang

5 April 2021   15:46 Diperbarui: 5 April 2021   16:01 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemampuan yang mumpuni dibutuhkan pada setiap pekerjaan yang digeluti. Doc Pri


Sewaktu menjalani pekerjaan sebagai jurnalis koran harian di tempat saya berada, sungguh bertolak belakang dengan ilmu yang saya pelajari di bangku kuliah. Justru hal yang membantu saya begitu mudah mendapat pekerjaan adalah aktivitas organisasi ekstra universiter yang saya geluti saat kuliah.

Aktivitas sebagai aktivis yang membuat saya menguasai lima hal ini dan semakin diperkuat ketika saya menjalani profesi sebagai jurnalis. Lima hal itu adalah Public Speaking, Managerial, Administrator, Influencer, serta Jejaring.

Sebagai aktivis mahasiswa, saya mendapatkan skill dan kemampuan itu, bukan saja lewat materi yang ada dalam organisasi tersebut, tapi juga saat menjadi pengurus organisasi yang membuat saya mendapat banyak masukan dan pengalaman  untuk memperkuat kapasitas diri.

Rasanya saya tidak rugi menguasai lima hal ini saat menjadi aktivis mahasiswa, karena itulah yang menjadi modal saya menjalani pekerjaan saat ini sebagai seorang staf dari Senator Daerah Pemilihan Sulawesi Tengah dengan raihan suara tertinggi. Banyak yang berminat mendapat pekerjaan tersebut, namun saya yang terpilih tanpa sebelumnya menawarkan diri.

Pertama, Public Speaking
Saat berorganisasi saya sudah terbiasa menjadi master of ceremony (MC), moderator, memimpin rapat, memimpin persidangan, berorasi hingga menjadi pemateri. Teknik retorika, penguasaan materi serta kepercayaan diri yang baik membuat saya menjalani peran public speaking dengan mudah dan tanpa masalah.

Ternyata saat bekerja, peran public speaking ini sangat dibutuhkan apalagi oleh pimpinan atau bos yang lebih percaya bawahannya punya kemampuan tersebut untuk memandu acara, menjadi moderator pertemuan atau memimpin rapat sekalipun.

Terbukti hingga saat ini pimpinan lebih menyenangi saya yang menjadi moderator, dalam berbagai pertemuan dengan stakeholder.  Kemampuan public speaking juga membantu dalam melakukan dialektika di ruang publik.

Kedua Managerial
Pengalaman berorganisasi membuat saya matang dalam mendesain sebuah agenda baik pertemuan, kegiatan atau acara. Baik yang sifatnya sudah terjadwal maupun insidentil. Membuat rundown acara, menghubungi narasumber, mentracking agenda jika ada yang berhalangan, semua ini didapatkan lewat proses dan tidak secara ujug ujug.

Kemampuan ini terbawa saat bekerja, dan tidak semua orang punya kemampuan tersebut. Terkadang Pimpinan baru menghubungi siang hari untuk meminta dibuatkan pertemuan dengan stakeholder pada malam hari. Gerak cepat, negoisasi peserta, mengatur tempat pertemuan, serta memastikan agenda berjalan lancar. Hanya orang dengan penguasaan managerial yang baik akan dapat menjalani peran tersebut.

Tiga, Administrator
Saat berorganisasi saya sering ditunjuk menjadi sekertaris panitia. Dari situ saya terbiasa membuat konsep proposal, surat menyurat, notulensi kegiatan hingga laporan pertanggungjawaban. Ternyata disaat bekerja semua kemampuan ini sangat dibutuhkan. Terbukti saya seringkali dipercaya oleh pimpinan dalam membuat surat menyurat atau notulensi ke berbagai lembaga atau instansi.

Membuat surat dengan kesalahan sama dengan nol, serta konsep atau telaah materi yang baik, tanpa perlu dikoreksi oleh pimpinan adalah sesuatu kelebihan. Ada pengalaman pernah malam hari saya dihubungi pimpinan untuk dibuatkan surat karena akan dibawa ke Kementerian pada besok siangnya.

Kalau mau jujur ada staf di Kantor pusat yang bisa membuat surat, namun ternyata saya yang ada di daerah ditugaskan. Apa  boleh buat secepatnya saya buat surat segera saya buat dengan penuh tanggungjawab. Ini bukti bahwa kemampuan administrator yang disertai dengan kemampuan konseptor yang baik, akan sangat dibutuhkan dimana saja.  

Empat, Influencer
Saat menjadi pengurus organisasi saya terbiasa membuat press release, pokok pokok pikiran, rekomendasi materi hingga membuat buletin organisasi. Kemampuan inilah yang membuka  jalan saya bisa bekerja sebagai jurnalis koran harian saat kuliah. Bukan hanya dipercaya sebagai reporter dan kembali ke kantor membuat laporan straight news, namun juga dipercaya  oleh pemimpin redaksi membuat tajuk rencana.

Di era konvergensi saat ini peran influencer atau pembentuk opini diperlukan untuk peran humas, promosi, sosialisasi, branding maupun membangun citra positif personal, produk, program maupun kantor tempat bekerja . Baik melalui media cetak, visual, elektronik maupun media sosial. Tentunya seorang influencer yang baik harus disertai dengan referensi yang luas, sehingga memiliki kapasitas dalam membangun edukasi dan literasi yang mencerahkan.di ruang publik.

Lima, Jejaring
Inilah salah satu modal utama yang saya dapatkan saat berorganisasi. Pertautan dan interaksi dengan sesama anggota organisasi membuat saya berteman dan memiliki jejaring dimana mana. Mulai dari kepala desa, pemuka agama, birokrat, wakil rakyat, pengusaha dan kepala daerah. Baik yang ada di desa hingga di episentrum ibukota. Mereka dulu adalah para aktivis kampus yang kini mengabdikan diri diberbagai stakeholder.

Dengan memiliki jejaring dimana saja akan sangat membantu dalam membangun komunikasi, koordinasi serta kerjasama yang berkaitan dengan tempat usaha atau pekerjaan yang kita geluti. Era saat ini membutuhkan siapa saja untuk melakukan kolaborasi. Sulit jika ada yang dapat tumbuh dengan mengandalkan diri sendiri. Maka mereka yang memiliki jejaring yang luas pasti butuhkan keberadaannya, untuk melakukan tugas atau pekerjaan kolaboratif.

Di antara lima hal tersebut, bisa jadi diantara kita memiliki preferensi dua atau tiga kemampuan tersebut. Ada yang hanya bisa kemampuan managerial dan administrator, namun tidak menguasai public speaking, influencer dan jejaring. Begitupun sebaliknya. Atau ada yang memiliki empat kemampuan sekaligus, namun lemah di jejaring.

Maka beruntunglah yang bisa memiliki kelima kemampuan tersebut. Itulah yang disebut kemampuan spesial. Saya yakin ini bukan hanya didapat dari kemampuan akademis semata atau belajar otodidak, karena hal tersebut hanya bisa diperoleh lewat proses panjang dalam berorganisasi.

Namun tidak ada salahnya kalau kita mau menguasai hal tersebut dengan belajar pada mereka yang sudah berpengalaman. Waktu senantiasa memberikan kita kesempatan untuk belajar dan berproses. Maka saya sepakat dengan adagium yang mengatakan, proses tidak akan pernah menghianati hasil.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun