Mohon tunggu...
Efi Fitriyyah
Efi Fitriyyah Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer Bandung

Blogger Bandung

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liverpool vs Burnley, Kudeta Kembali Puncak Klasemen

11 Februari 2024   12:22 Diperbarui: 11 Februari 2024   12:25 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: bola okezone

Dikudeta City pada pekan ke-23 liga Inggris pekan ini membuat Liverpool ga punya pilihan lain. Harus menang. Apalagi City punya 1 tabungan pertandingan tunda.

Waktu baca berita beberapa pemain belum bisa balik lagi ke tim, saya apresiasi banget keputusan Klopp.Mo Salah dan  Szoboszlai belum sepenuhnya bermain karena belum pulih dari cederanya. Sementara Bradley diberi waktu untuk berduka sepeninggal ayahnya. 

Untuk Ibou yang kena suspen ga terlalu meresahkan karena The Reds punya Quansah yang skillnya cukup mumpuni. Yang bikin suprise adalah Alisson yang yang ga bisa main karena wabah flu di tubuh skuad Liverpool.

Nah ini yang agak meresahkan. Agak kaget pas lihat Kelleher jadi starrter. Secara skill, Kelleher masih belum meyakinkan untuk tampil segemilang Alisson.

Tapi dugaan saya salah. Terlepas dari ketangkasan Quansah dan Endo yang sudah balik lagi ke tim (thanks God!), Kelleher juga bermain melampaui ekspektasi.  Bahkan ia bisa membuat satu penyelamatan gemilang ketika menghadang tendangannya Odobert. Ternyata Kelleher ga sepayah prediksi saya sebelumnya.

Perlu waktu 30 menit untuk melihat Liverpool akhirnya bisa mencetak gol lewat Diogo setelah menuntaskan kelemut di mulut gawang yang dijaga James Trafford. Secara permainan sebenarnya Liverpool ini ga jelek amat, hanya saja finishingnya yang kurang gimana, ya? Seperti kurang tenaga. Buat saya tendangan ke arah gawang lebih terlihat passing ke kipernya Burnley. Hei, itu kiper lawan, kurang kenceng nendangnya.

Di sisi lain Burnley termasuk tim tengah yang ga bisa diremehkan. Terbukti, kan? Semalam mereka beberapa kali melakukan counter attack. Selain satu savenya Kelleher, Liverpool beruntung tembakannya Fofana dan Odobert mengenai mistar gawang. Kedua pemain ini malah cosplay jadi Nunez. Babak pertama ditutup dengan skor 1-1 setelah O'shea menyamakan kedudukan

Memasuki babak kedua saya merasa Klopp harus segera melakukan pergantian. Syukurlah Harvey Elliot masuk menggantikan Arnold. Winger kanan yang satu ini performanya kenapa jelek banget, ya? Agak kaget juga sih ketika Klopp menarik Arnold karena dengan skema ini, Cuma menyisakan 3 bek di belakang dan menumpuk 4 gelandang di tengah.

sumber gambar: thescore.com
sumber gambar: thescore.com

Tapi ternyata Elliot, si muridnya Salah ini berhasil menjadi game changer. Elliot memberi 2 assist untuk golnya Diaz (menit 52)  dan Nunez (menit 79).  Saya melihatnya Diaz ini begitu emosioal ketika merayakan golnya. Sepertinya dia ingin membuktikan sesuatu. Entah karena dia dicap egois atau soal lainnya.

Sementara pas Nunez mencetak gol saya ngakak campur jerit seneng. Sebelumnya pemain yang suka cengengesan ini  digelari pemegang rekor tembakan melesetnya. Tapi  Nunez segera menjawab dengan gol cantiknya semalam. Mungkin buat Nunez mencetak gol itu kurang keren kalau ga pake cara sulit. Buat saya golnya Nunez ini layak untuk masuk nominasi goal of the week.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun