Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Food Blogger, Jurnalis, Fotografer, Cerpenis

Food Blogger, Jurnalis, Fotografer, Cerpenis

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Tak Hanya Lezat Pesmol Ikan Adalah Warisan Kuliner yang Patut Dilestarikan

16 Februari 2025   22:09 Diperbarui: 17 Februari 2025   14:16 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesmol Ikan  yang dijual di Waroenk Seafood Kota Kupang. (Foto: Effendy Wongso)

Jujur saya katakan jika Bandung adalah daerah yang paling berkesan kendati bisa dihitung dengan jari kunjungan saya ke ibu kota di Tanah Pasundan ini dibandingkan Bali. Sebagai daerah wisata yang representatif, kedua tempat ini memiliki keunikan tersendiri.

Bali, pastilah semua orang sudah tahu jika keindahan lanskap alamnya maupun budayanya yang “etnikal” memukau semua wisatawan baik mancanegara maupun domestik yang telah berkunjung ke daerah berjuluk “Pulau Dewata” tersebut.

Sementara Bandung, kendati pun wisata terkait alamnya tidak sebegitu menarik di mata saya tetapi memiliki kemagisan tersendiri, khususnya menyoal kuliner yang di lidah saya “aduhai” lezatnya.

Keterkesanan saya bermula ketika mengadakan perjalanan jurnalistik ke Bandung bersama almarhum Bang Daluas (RD Daluas, mantan wartawan ekonomi Kompas) dan beberapa rekan wartawan lainnya seperti Wayan, Sugandi (fotografer), Deden YT, Ery Sofid (penulis skenario), Nurhayati Pujiastuti, dan Putra Gara yang kala itu menjabat redaktur pelaksana Planet Pop pada 1999.

Setiba dari Jakarta berangkat subuh tiba pagi jelang siang di Bandung, Bang Daluas yang merupakan Chief Executive Officer (CEO) PT Fokus Media Perkasa yang membawahi grup penerbitan seperti majalah alumni Jerman Ideal, majalah remaja Planet Pop, Index dan Fokus, mengajak kami untuk makan di warung makan seafood di daerah Gegerkalong, Sukasari, Kota Bandung. Saya sendiri memilih menu Pesmol Ikan sementara teman-teman lainnya memilih menu lain.

Pada saat itu, saya memesan secara acak karena mengira menu berkuah kuning tersebut menu woku (ikan) khas Manado yang sering saya santap ketika masih tinggal di Ujungpandang (kini Makassar). Selama ini makanan Manado memang identik dengan woku atau kuah kuning kental yang pedasnya selangit.

Ternyata ketika menyentuh lidah, saya baru tersadar ini bukan menu woku yang biasa saya makan. Akan tetapi, enaknya masih melekat di lidah saya dan menjadi makanan main course favorit hingga kini.

Pesmol sendiri merupakan singkatan dari “pepes” dan “gemol”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pepes adalah lauk yang dibuat dari ikan (oncom dan sebagainya) yang dirempahi dan dibungkus dengan daun pisang sebelum dikukus atau dipanggang. Sementara merujuk gemol agaknya belum dibakukan secara sahih.

Kendati demikian, jika dikaitkan dengan diksi Sunda gemol bisa diartikan sebagai bumbu tepung (powder) kental. Keterkaitan diksi ini lantaran menu pesmol memang menggunakan kuah kental dari bumbu kuning di luar bahan lauknya seperti ikan air tawar maupun air laut.

Kuliner Sunda yang Jadi “Culinarymark” dan Kebanggan Warga Jawa Barat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun