"Untuk masakan Sunda, selain Nasi Empal Sambal Bawang kami juga menyediakan Batagor. Kedua makanan ini termasuk menu favorit di Waroenk Oebufu (sebutan lain Waroenk Resto and Cafe). Sementara, di Waroenk Seafood and Oriental Cuisine yang merupakan resto afiliasi kami (Waroenk Group) terdapat menu Pesmol Ikan," terang Supervisor Waroenk Oebufu Amelia Saputri Wahab saat ditemui Kamis 12 Februari 2025.
Menurut Amelia, kendati dikenal sebagai makanan Sunda namun klaim menu empal ini juga kerap dianggap dari Jawa (Tengah) karena sifatnya (tekstur) yang manis.
"Yang jelas, empal jadi (matang) ini, setelah kering dan gurih biasanya digepuk hingga agak pipih atau sesuai selera kokinya mau dibikin setebal apa," jelasnya.
Di daerah Jawa Barat, jelas Amelia, menu empal masih banyak dijual dalam bungkus daun pisang. Menurutnya, penggunaan daun pisang ini memiliki tujuan (maksud) tersendiri yaitu memberi hidangan aroma khas.
Ia menambahkan jika kata "empal" berasal dari bahasa Jawa nomina atau kata benda yang berarti "daging".
"Ini terutama untuk daging sapi yang dipotong agak pipih serta digoreng setelah direbus dan dibumbui," ujarnya.
Ketika ditanyakan apa keistimewaan Nasi Empal Sambal Bawang pihaknya, Amelia menjawab tidak terlepas dari cara meracik serta penggunaan bumbu-bumbu khas Nusantara yang memang beraroma wangi.
"Untuk bahan dagingnya (empal), biasanya menggunakan daging sapi has dalam. Bahan ini nantinya diimbuhi daun salam dan santan kental. Memasaknya dengan cara digoreng setelah dimarinasi dalam air asam jawa dan gula merah, serta bumbu halus seperti bawang merah dan bawang putih juga ketumbar sangrai," bebernya.
Selain hal tadi, Amelia mengatakan menu Nusantara pihaknya disukai pelanggan karena termasuk komplit dengan disertai udang goreng, serundeng kelapa, dan sambal bawang.
Terkait sambal, ia tidak menampik jika kelezatan Nasi Empal Sambal Bawang tidak lepas dari kontribusi cita rasa sambalnya yang pedas menggigit.