Mohon tunggu...
Efendi
Efendi Mohon Tunggu... Editor - Saya adalah mantan editor di Investor Daily, suka menulis, mengikuti tren dunia bisnis, ekonomi dan perbankan.

Sarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia Mengamati ekonomi dan perbankan

Selanjutnya

Tutup

Money

Indonesia Masuki Era Booming Fintech?

29 November 2016   14:32 Diperbarui: 29 November 2016   14:42 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: fintechnews.sg

Dalam setahun terakhir, perkembangan aplikasi teknologi keuangan (financial technology) di Indonesia sungguh luar biasa, jika tidak dikatakan sedang memasuki era Booming. Betapa tidak, jumlah start up fintech yang tercatat di Otoritas Jasa Keuangan naik menjadi 111 startup pada September 2016 dari posisi April 2016 yang baru 60 perusahaan.

Pesatnya pertumbuhan industri fintech di Tanah Air tidak terlepas dari besarnya peluang pasar yang bisa dilayani. Faktor lainnya adalah besarnya animo pemodal untuk membiayai perkembangan dan pertumbuhan bisnis perusahaan startup fintech, baik dari luar negeri maupun dalam negeri.

Xby DNSUnlocker

Sebagai gambaran, investasi fintech di Asia Pasifik tercatat meroket dari US$ 880 juta pada 2014 menjadi US$ 3,5 miliar pada sembilan bulan pertama 2015. Sebagian besar dari investasi tersebut ditanamkan di fintech layanan pembayaran (40%) dan pinjaman (24%).

Besarnya investasi ini tidak terlepas dari perubahan revolusi digital yang didorong oleh penetrasi smart phone dan internet. Revolusi digital ini pada akhirnya membuat dunia perbankan mau tidak mau harus turut berubah, menyesuaikan teknologi layanannya.

Sebagai contoh di Indonesia, perubahan demografi menunjukkan bahwa saat ini struktur penduduk Indonesia didominasi oleh usia 10-14 tahun (9,9%), 15-19 tahun (10,9%), 20-24 tahun (11,6%), 25-29 tahun (14,2%), dan 30-34 tahun (11,8%). Mereka lahir di era digital dan internet. Persentasenya pun luar biasa, yakni 60% dari total penduduk Indonesia.

Asosiasi FinTech Indonesia pun mulai didirikan pada 17 September 2015 yang beranggotakan perusahaan fintech, keuangan, dan digital seperti Bareksa, Kejora, CekAja, Doku, Bank Mandiri, Veritrans, dan Kartuku.

"Meski pasar modal sednag dalam 'bearish' mode, para investor digital global justru sedang 'bullish' terhadap startups fintech di Indonesia," jelas Founder/CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra yang seperti mengamini gejala terjadinya booming fintech di Indonesia. "Fintech kini dipandang sebagai supercar, ibarat Ferrari atau Maserati-nya dunia digital," ujar dia lagi.

Karaniya tidak asal bicara mengenai betapa besarnya dana investor global yang siap diinvestasikan di industri fintech Tanah Air. Dia lantas menyebut CyberAgent Ventures asal Jepang yang belum lama ini mengumumkan bahwa separuh dari total dana baru mereka, yakni sebesar US$ 50 juta akan dialokasikan untuk startups Indonesia, dimana fintech menjadi fokus utamanya.

Jenis dan Segmen Fintech


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun