Energi Kinetik, Solusi atas Transportasi Masa Depan Indonesia!

"Energi kinetik merupakan salah satu bentuk dari energi potensial, yaitu energi yang dimiliki oleh sebuah benda karena posisinya dalam suatu sistem."

Halo Sobat Kompasiana!

Saat ini masalah transportasi lagi jadi isu hangat di Indonesia. Tapi, masalahnya sampai hari ini problem transportasi masih bisa bikin polusi udara yang bahaya buat kita semua. Mari kita kenalan sama Energi Kinetik untuk transportasi ramah lingkungan masa depan!

Baca juga: Energi Terbaru di Indonesia: Potensi, dan Strategi Pemerintah

Jadi, Energi kinetik ini merupakan bentuk dari energi mekanik, yaitu energi yang dimiliki oleh sebuah benda karena posisinya, kecepatannya, atau keduanya.

Energi kinetik merupakan salah satu bentuk dari energi potensial, yaitu energi yang dimiliki oleh sebuah benda karena posisinya dalam suatu sistem. Energi kinetik ini juga dapat diubah menjadi energi lain, seperti energi panas, energi listrik, atau energi kimia.

Menurut Badan Energi Nasional (BEN), transportasi nyumbang 40% dari total pemakaian energi di Indonesia. menggunakan energi kinetik enggak cuma ramah lingkungan, tapi juga lebih hemat daripada bahan bakar fosil kayak bensin atau solar. 

Selain itu, pake energi kinetik bisa ngurangin emisi gas rumah kaca dan polusi udara di kota-kota besar di Indonesia.

Baca juga: Menakar Kebijakan Subsidi Kendaraan Listrik

Solusi yang lagi ngetren adalah pake energi kinetik jadi sumber utama untuk kendaraan umum. 

Ilustrasi: DALL-E

Kita pahami sekarang bahwa Energi kinetik itu energi yang dihasilin dari benda yang bergerak. Bisa diubah jadi energi listrik pake teknologi yang tepat buat mengemudi kendaraan. 

Selain itu, pake energi kinetik bisa ngurangin kebutuhan kita sama bahan bakar fosil kayak minyak bumi yang bikin polusi.

Ahli-ahli juga bilang kalau pake energi kinetik bisa ngurangin biaya ngemudi dan ngembangin efisiensi energi. Contohnya, menurut penelitian yang dilakukan sama University of California, pake sistem regeneratif di mobil bisa ngurangin pemakaian bahan bakar 20-30%. Selain itu, menurut studi International Council for Clean Transportation (ICCT), pake energi kinetik di mobil listrik bisa ngembangin efisiensi energi 40%.