Satu hal lagi yang ingin saya garisbawahi dari film ini adalah pesan humanis.
Rusaknya pesan dari orang tua Clark dari Planet Krypton membuatnya tak bisa mendengar pesan tersebut secara utuh. Hanya saja, di awal pesan tersebut, orang tuanya meminta Clark untuk menjadi manusia baik dan membantu banyak orang.
Ternyata, pesan utuhnya justeru berseberangan dengan yang selama ini Clark lakukan. Beruntungnya, ia memiliki orang tua - manusia - di Bumi, Jonathan "Your choices, your actions, thats will makes you who you are." Katanya kala mereka duduk berdua.
Pesan ini jadi begitu bermaksa saat Clark berada dalam kondisi bingung pasca mendengar pesan orang tuanya dari Krypton secara utuh. Dan, pesan ini justeru sejalan dengan visi dan misi hidup Clark.
Usai berhasil merangsek ke singgasana Luthor, Clark marah. Di tengah-tengah pertikaiannya dengan Luthor, Ia meyakinkan musuhnya itu bahwa sama seperti lainnya, hanya manusia biasa yang mencoba berbuat baik saja. Bahkan dengan kalimat kalau kata orang Jakarta mah "Gue itu sama kayak lu, Thor. Gue juga manusia yang bangun pagi-pagi meskipun gue ngga tau mau ngapain."
Di kediamannya di antartika, suara orang tuanya dari Planet Krypton yang semula selalu jadi suara yang mengisi ruangan tersebut meski terpatah-patah, berganti menjadi kenangan masa kecilnya dengan orang tuanya di Bumi. Kenangan-kenangan manis yang pantas dikenang layaknya manusia.
Entah ada korelasinya atau tidak, meski sebetulnya Clark adalah alien yang hidup di Bumi, namun dengan sisi humanisnya yang cukup tinggi, hingga ia bisa menggantikan pesan sesat yang tak sesuai dengan misi hidupnya dari orang tuanya di Krypton dengan nilai-nilai yang selaras dan sebagaimana mestinya seorang manusia, menjadi alasan dibalik penyematan istilah metahuman untuknya.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI