Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Danone Blogger Academy

20 November 2017   18:44 Diperbarui: 10 Agustus 2019   13:46 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seluruh peserta DBA | Kompasiana

Materi-materi inilah yang kelak akan kami bagikan. Materi-materi ini lah yang akan kami sampaikan melalui tulisan untuk meluruskan pemahaman-pemahaman yang salah yang telah membudaya di tengah-tengah masyarakat.

Tidak perlu ditanyakan siapa pematerinya. Pihak Danone sendiri menyiapkan pemateri yang memang handal di bidangnya. Sikapnya pun bermacam-macam dalam menghadapi peserta. Ada yang galak (Mirip Dosen killer gitu), ada yang sangat ramah, ada pula yang cantik dan murah senyum.

Hari pertama di setiap pertemuan bagi saya adalah sesuatu yang sangat berharga untuk dilupakan. Begitu pula saat mengikuti materi di Danone Blogger Academy.

Adalah Dr. Damayanti, pemateri professional, tegas dan to the point di setiap pembicaraannya.

Salah satu yang tak terlupakan di hari itu adalah pertanyaan yang sangat sederhana dari sang Dr. "Siapa dari Antara mereka yang gemuk?" Tanyanya begitu mengajak Mas Rizky dan Mba Gilang untuk berdiri di tengah-tengah peserta.

Ketika peserta lain ramai-ramai menjawab Mas Rizky, seorang peserta, saya memanggilnya Ka Fika, dengan sangat lantang menjawab Mba Gilang. Sendirian. Tak ayal, seluruh mata tertuju padanya. Hahaha.

Dia yang kebetulan duduk tepat di samping saya, saya pandangi Antara pandangan heran dan takjub. Takjub kenapa berani menjawab beda sendiri. Saya sempat berpikir penilaian saya, atau kami, itu salah. Mungkin Ka Fika ini yang benar. Saya sempat tidak percaya diri dengan jawaban saya dan bermaksud ingin merubahnya. Lalu mata saya kembali tertuju pada dua orang yang sedang disandingkan di hadapan kami.

"Bener kok. Lebih gendut Mas Rizky" dan saya memutuskan untuk tidak merubah jawaban saya.

Tak lama kemudian, beliau memandang tajam ke arah Ka Fika. Tajam! Kami peserta lain hanya diam termangu menunggu kira-kira apa yang akan terjadi selanjutnya. Saya sempet keder juga dengan tatapan Beliau itu.

"Matanya itu udah harus dibenerin itu! Masa yang kurus dibilang gemuk?!" begitu Tanya Beliau sembari menunjuk lurus.

Spontan seluruh ruangan terdiam. Senyap! Saya yakin, bukan hanya saya, seluruh orang yang ada di ruangan juga sedang berusaha menahan tawa berhadapan dengan kejadian yang baru saja berlalu ini. Dan keesokan harinya, saat suasana di antara kami sebagai peserta sudah mulai mencair, kami saling menertawakan kejadian kemarin. Termasuk ka Fika sendiri. Lucu sekali mengingat ini! #MenolakLupa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun